Dituturkan seorang pejabat pertahanan senior AS kepada AFP, Jumat (21/10/2016), tentara AS itu tewas dalam insiden yang kemungkinan besar berkaitan dengan operasi merebut Mosul. Namun pejabat AS itu enggan memberi penjelasan lebih lanjut soal insiden yang dimaksud.
Insiden ledakan bom rakitan atau bom pinggir jalan itu terjadi di wilayah Mosul bagian utara. Diketahui lebih dari 100 tentara AS ikut dikerahkan sebagai penasihat bagi pasukan militer Irak dan pasukan otonomi Kurdi atau peshmerga, dalam menyerbu Mosul yang menjadi markas kuat ISIS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Obama Sebut Operasi Merebut Mosul dari ISIS Sulit Tapi Akan Berhasil
Pejabat senior AS ini tidak mengidentifikasi tentara AS yang tewas di Mosul itu. Sedangkan koalisi pimpinan AS menyatakan, informasi lebih lanjut akan dirilis pada saat yang tepat -- informasi rinci biasanya dirilis setelah keluarga korban diberitahu soal kematian tentara AS.
Seorang pejabat AS yang tidak disebut namanya, seperti dikutip CNN, menyebut tentara AS itu dievakuasi dengan helikopter keluar dari medan pertempuran, namun akhirnya dia tewas karena luka-luka yang dideritanya.
Dilaporkan CNN, tidak ada tentara AS lainnya yang luka-luka dalam insiden yang sama.
Kematian tentara AS di Mosul itu merupakan kematian keempat selama militer AS ditugaskan di Irak, dalam operasi melawan ISIS sejak tahun 2014. Pada Mei lalu, seorang tentara AS bernama Charles Keating tewas tertembak dalam pertempuran dengan ISIS di dekat desa Tal Asquf, Mosul bagian utara. Keating merupakan anggota SEAL Angkatan Laut.
Baca juga: Operasi Merebut Mosul Dimulai, Para Gembong ISIS dan Istri-istri Angkat Kaki
Sebelumnya pada April lalu, seorang tentara AS bernama Louis Cardin, berpangkat Staf Sersan, tewas akibat terkena serangan roket ISIS di Makhmur, Irak bagian utara. Sedikitnya 8 tentara AS, semuanya Marinir, juga luka-luka dalam serangan yang sama.
Satu lagi tentara AS bernama Joshua Wheeler tewas dalam penyerbuan terhadap ISIS di Hawijah, Irak pada Oktober 2015. Penyerbuan dilakukan bersama pasukan Kurdi. Wheller merupakan anggota pasukan khusus AS.
(nvc/ita)











































