Dalam wawancara dengan televisi nasional Thailand, seperti dilansir Reuters, Sabtu (15/10/2016), Wakil Perdana Menteri Thailand, Wissanu Krea-ngam, menegaskan tidak ada ketidakjelasan soal suksesi. Namun, lanjutnya, untuk sementara Ketua Dewan Kaukus Umum akan menempati posisi pelaksana tugas Raja Thailand, atau Pemangku Kerajaan sementara.
"Harus ada seorang Pemangku Raja untuk sementara, agar tidak memicu kekosongan," terang Wissanu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Situasi ini tidak akan berlangsung lama," imbuhnya. Wissanu tidak menyebut langsung nama Pemangku Raja yang ditunjuk.
Namun diketahui bahwa Dewan Kaukus Umum dipimpin Prem Tinsulanonda yang kini berusia 96 tahun. Prem merupakan mantan Panglima Militer Thailand dan pernah menjabat Perdana Menteri Thailand pada tahun 1980-1988.
Pada Jumat (14/10), jenazah Raja Bhumibol dibawa dari Rumah Sakit Siriraj menuju Grand Palace untuk disemayamkan. Puluhan ribu warga Thailand, dengan pakaian serba hitam, mengantarkannya ke tempat persemayaman. Mereka memenuhi ruas jalanan yang dilalui mobil jenazah dan berlutut di pinggir jalan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Raja Bhumibol yang memimpin selama 70 tahun ini.
Baca juga: Warga Berlutut di Pinggir Jalan, Beri Penghormatan Terakhir pada Raja Bhumibol
Hingga Sabtu (15/10), para pelayat masih berdatangan ke Grand Palace. Meskipun tidak bisa masuk ke dalam kompleks istana, mereka memilih berdoa dan menyalakan lilin di luar istana, yang menjadi tempat persemayaman jenazah Raja Bhumibol untuk beberapa bulan ke depan sebelum dikremasi.
Sementara itu, beberapa jam setelah Raja Bhumibol wafat pada Kamis (13/10) sore, Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha mengumumkan Putra Mahkota Vajiralongkorn sebagai penggantinya. Vajiralongkorn telah ditetapkan sebagai Putra Mahkota sejak tahun 1972.
Parlemen Thailand menggelar rapat mendadak pada Kamis (13/10) malam dan mengundang Vajiralongkorn. Pertemuan itu dimaksudkan untuk menaikkan Vajiralongkorn yang berusia 64 tahun itu ke takhta, menjadi Raja Thailand selanjutnya.
Baca juga: Putra Mahkota Vajiralongkorn, Antara Skandal dan Penerus Takhta Kerajaan Thailand
Namun ternyata Vajiralongkorn meminta waktu, dengan alasan dirinya ingin berkabung bersama rakyat Thailand dan mempersiapkan diri lebih matang. Tidak diketahui pasti kapan penobatan Vajiralongkorn akan digelar secara resmi.
Sosok Vajiralongkorn sendiri tidak seterkenal ayahnya yang memimpin Kerajaan Thailand sejak tahun 1946 dan sangat dipuja rakyat. Vajiralongkorn yang menikah dan bercerai sebanyak tiga kali ini, menghabiskan lebih banyak kehidupannya di luar negeri, terutama di Jerman.
(nvc/trw)