Duterte yang kontroversial ini selalu menggunakan kata-kata kasar dalam menanggapi kritikan keras dari Badan HAM PBB juga Sekjen PBB, serta Amerika Serikat (AS). Kritikan semakin tajam setelah kepolisian Filipina mengumumkan lebih dari 3 ribu orang tewas sejak Duterte menjabat pada 30 Juni lalu.
"Saya telah mengundang pelapor (HAM PBB), (Sekjen PBB) Ban Ki-moon, UE (Uni Eropa), serta pengacara mereka untuk datang ke sini dan menyelidiki saya," tegas Duterte dalam pidatonya pekan ini, seperti dilansir AFP, Kamis (22/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi... setelah mereka menanyai saya, saya akan balik menanyai mereka, satu per satu dalam forum terbuka... kemudian kalian semua akan melihat bagaimana saya mengalahkan setan-setan itu," imbuhnya.
Duterte menambahkan, surat undangan resmi akan segera dikirimkan.
Sejak terpilih menjadi Presiden Filipina, Duterte mendorong polisi dan bahkan warga sipil untuk membunuh para pengedar narkoba. Duterte juga bersumpah untuk melindungi polisi dan warga sipil itu dari persidangan. Namun dia bersikeras dirinya tidak mendorong pelanggaran hukum.
Baca juga: Duterte Minta Tambahan Waktu 6 Bulan Selesaikan Perang Melawan Narkoba
Bulan lalu, seorang penyidik HAM PBB meminta untuk diizinkan berkunjung ke Filipina, demi memeriksa langsung praktik pelanggaran HAM seperti yang selalu ditudingkan. Menanggapi permintaan itu, pemerintahan Duterte langsung menolaknya.
Duterte yang marah bahkan mengancam akan menarik Filipina dari keanggotaan PBB, sebelum akhirnya menyebut pernyataannya itu hanyalah lelucon.
(nvc/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini