Gerebek 23 Lokasi Terpisah, Turki Tangkap 40 Warga Asing Terkait ISIS

Gerebek 23 Lokasi Terpisah, Turki Tangkap 40 Warga Asing Terkait ISIS

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 19 Sep 2016 19:56 WIB
Ilustrasi (Reuters)
Istanbul - Kepolisian antiterorisme Turki menahan 40 warga negara asing dalam penggerebekan di Istanbul. Mereka yang ditahan diduga terkait militan radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Dilaporkan kantor berita Turki, Anadolu, seperti dilansir Reuters, Senin (19/9/2016), kepolisian setempat menggelar penggerebekan secara serempak di sedikitnya 23 lokasi berbeda di distrik Fatih, Istanbul pada Minggu (18/9).

Anadolu menyebut, orang-orang yang ditahan ini diketahui berasal dari beberapa negara seperti Afghanistan, Iran, Irak dan Azerbaijan. Identitas mereka yang ditangkap tidak dirilis ke publik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Rencanakan Serangan Teror di Istanbul, 25 Tersangka ISIS Ditangkap

Ditambahkan Anadolu, bahwa beberapa dari mereka diidentifikasi pernah pergi ke area konflik di dalam wilayah Suriah selama beberapa kali.

Dalam beberapa tahun terakhir, Turki dilanda gelombang pengeboman dan serangan teror yang diyakini didalangi ISIS dan juga militan Kurdi. Militer Turki pertama kali melancarkan serangan ke wilayah Suriah pada bulan lalu, demi memukul mundur militan dari wilayah perbatasannya.

Ribuan militan asing dari berbagai negara, termasuk Turki, Inggris, Amerika Serikat juga dari negara-negara Eropa lainnya telah bergabung dengan ISIS selama beberapa tahun terakhir. Kebanyakan dari mereka masuk ke Suriah, melalui perbatasan Turki.

Baca juga: Turki Tahan 4 Orang Terkait Plot Teror ISIS pada Kedubes Inggris dan Jerman

Melihat situasi itu, otoritas Turki melakukan operasi besar-besaran untuk membongkar jaringan yang memfasilitasi pergerakan militan asing itu.

Sejak Juli 2015, sedikitnya tujuh serangan bom bunuh diri melanda berbagai wilayah Turki dan menewaskan total lebih dari 250 orang. Turki menyalahkan ISIS sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan-serangan itu.

(nvc/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads