Disampaikan sejumlah sumber penegak hukum federal AS kepada CNN, Senin (19/9/2016), polisi mendeteksi keberadaan satu pria yang sama di dekat lokasi ledakan dan juga dekat lokasi temuan panci presto, yang berjarak sekitar empat blok. Penyidik kepolisian menduga panci presto itu akan dijadikan sebagai bom kedua.
![]() |
Ledakan terjadi di distrik Chelsea, Manhattan bagian barat, tepatnya di antara 23rd Street dan 6th Avenue pada Sabtu (17/9) malam sekitar pukul 20.30 waktu setempat. Penyidik meyakini ledakan itu dipicu sebuah peledak yang ditempatkan di dalam atau di dekat tempat pembuangan sampah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 3 Teror di AS dalam 24 Jam dan Motif yang Belum Jelas
Dituturkan sejumlah sumber penegak hukum federal maupun lokal, seorang pria terekam CCTV sedang menarik sebuah duffel bag atau tas berbentuk silinder, yang memiliki roda di bagian bawahnya, di dekat lokasi ledakan di West 23rd Street sekitar 40 menit sebelum ledakan.
Selang 10 menit setelah ledakan terjadi, pria yang sama terekam CCTV di West 27th Street. Pria itu terlihat masih menarik duffel bag yang sama.
![]() |
Dalam rekaman CCTV, pria yang sama meninggalkan duffel bag yang dibawanya di lokasi polisi menemukan bom panci presto yang belum meledak. Setelah pria itu pergi dari lokasi, CCTV menunjukkan dua pria berbeda memindahkan sebuah kantong sampah warna putih yang diyakini berisi panci presto, yang diambil dari duffel bag tersebut.
Menurut pejabat penegak hukum senior AS dan sumber lain yang memahami CCTV, kedua pria itu kemudian meninggalkan kantong sampah itu begitu saja di trotoar. Penyidik belum menentukan apakah dua pria itu terkait dengan pria yang membawa duffel bag.
Baca juga: 29 Korban Luka Bom New York Sudah Dipulangkan dari RS
Sedangkan bom panci presto yang ditemukan belum meledak dibawa ke fasilitas milik tim penjinak bom Kepolisian New York atau NYPD untuk diselidiki lebih lanjut. NYPD dan pakar bom FBI menyatakan alat itu dalam kondisi aman, dan selanjutnya akan diperiksa secara forensik di laboratorium FBI di Virginia.
Kepolisian New York terus menyisir area pada Minggu (18/9) waktu setempat, untuk mencari petunjuk soal siapa yang bertanggung jawab atas ledakan ini dan apa motifnya. Ledakan itu melukai 29 orang dan semuanya dilaporkan telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
(nvc/ita)