Jadi Sasaran Teroris Usai Serangan 9/11, Prancis Salahkan AS

Jadi Sasaran Teroris Usai Serangan 9/11, Prancis Salahkan AS

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 12 Sep 2016 11:44 WIB
Francois Hollande (REUTERS/Christophe Ena/Pool)
Paris - Presiden Prancis Francois Hollande menyebut dampak dari balasan Amerika Serikat (AS) terhadap serangan 9/11 justru meningkatkan ancaman teror. Dampaknya, turut dirasakan di wilayah Prancis yang beberapa waktu terakhir marak dilanda serangan teror.

Dalam pernyataannya via Facebook untuk mengenang dan menghormati korban tragedi 9/11, seperti dilansir AFP, Senin (12/9/2016), Hollande menyinggung kembali headline halaman depan surat kabar Le Monde edisi sehari setelah tragedi 9/11 terjadi 11 September 2001 lalu.

"Iya, pada hari itu, kita semua merasa seperti warga Amerika," tulis Hollande.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Peringati Tragedi 9/11, Obama Ajak Warga AS Perkuat Karakter Bangsa

Namun Hollande juga kritis terhadap AS, terutama terkait balasan AS terhadap pelaku serangan 9/11 yang diyakini jaringan Al-Qaeda. Ditambah, selama 1,5 tahun terakhir, Prancis diguncang serangkaian serangan teror yang memakan banyak korban jiwa.

"Respons yang diberikan pemerintah Amerika terhadap serangan ini... jauh dari memberantas ancaman, malah meningkatkannya ke area lebih luas. Sebut saja Irak," sebutnya, merujuk pada invasi AS ke Irak tahun 2003.

"Dan meskipun Prancis, melalui (mantan presiden) Jacques Chirac, dengan tepat menolak bergabung intervensi (ke Irak) yang dikecamnya, Prancis ikut menjadi korban konsekuensi kekacauan yang disebabkannya," imbuh Hollande.

Baca juga: Ancam AS, Al-Qaeda Serukan Serangan 9/11 Akan Berulang Ribuan Kali

Pernyataan Hollande itu juga dipandang merujuk pada munculnya Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), dibentuk oleh sejumlah mantan anggota Al-Qaeda di Irak. ISIS yang merajalela hingga ke Suriah, telah mendalangi sebagian besar serangan teror di negara-negara Barat dalam beberapa tahun terakhir, khususnya di Prancis yang dinyatakan sebagai target utama.

Pada November 2015, ISIS mendalangi serangan teror di Paris yang menewaskan 130 orang. ISIS juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan truk pembantai massal di Nice pada Juli lalu, yang menewaskan 86 orang.

Hollade menyebut, setiap serangan teror yang terjadi saat ini seperti membangkitkan serangan 9/11, dengan banyaknya 'korban yang terkubur hidup-hidup, masa depan hancur dan keluarga yang berduka'.

"Jangan menyerah pada ketakutan," seru Hollande kepada rakyatnya sembari menegaskan bahwa demokrasi akan menang pada akhirnya.

Baca juga: 15 Tahun Berlalu, Warga AS Peringati Tragedi 9/11 dengan Ketabahan

(nvc/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads