Ini Akar Perpecahan PKPI yang Berbuntut Dualisme Kepemimpinan

Ini Akar Perpecahan PKPI yang Berbuntut Dualisme Kepemimpinan

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Senin, 29 Agu 2016 09:24 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Jenderal (purn) AM Hendropriyono dan Mayjen (purn) Haris Sudarno sama-sama mengklaim sebagai ketua umum PKPI. Konflik dimulai usai Isran Noor diberhentikan sebagai ketua umum oleh DPP PKPI.

Haris menceritakan pada tahun 2015 di bulan Agutus PKPI melaksanakan kongres untuk mengganti Sutiyoso yang diangkat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Kepala BIN. Pada kongres itu, terpilih Isran Noor sebagai ketua umum.

"Lalu kita melihat Isran Noor tidak dapat memimpin PKPI karena memiliki banyak masalah," ujar Haris kepada detikcom, Senin (29/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa petinggi dan senior partai PKPI seperti Tri Soetrisno yang menjabat sebagai ketua dewan penasehat partai, TB Silalahi melakukan pertemuan untuk membahas pergantian Isran Noor. Saat itu Tri Sutrisno menyanggupi akan menghubungi secara personal Isran Noor.

"Namun sejak Oktober hingga Februari tidak bisa mundurkan dia," ucapnya.

Oleh karenanya, Haris berinisiatif melakukan rapimnas pada 23 Juli di Jakarta untuk menyusun anggaran dasar dan rumah tangga partai yang baru, termasuk rencana ketua baru. Haris mengklaim DPD dan DPW seluruh Indonesia hadir dalam kongres itu.

"Seluruh DPD dan DPW Indonesia mengajukan pesan tertulis mosi tidak percaya. Sayangnya kita tidak bisa bertemu Isran Noor karena selalu tidak di tempat," terangnya.

Hasil rapimnas di bulan Juli mengamanahkan agar segera dilakukan kongres luar biasa dalam 1 bulan ke depan. Pada Rapimnas itu diputuskan Isran Noor diberhentikan secara sah sebagai ketua umum PKPI dan digantikan oleh Haris yang menjabat Plt ketua umum.

"Kemenkum HAM juga telah mengesahkan saya sebagai Plt PKPI," kata Haris.

Lalu pada Rapimnas 22-23 Agustus 2016 di Jakarta, Haris mengadakan Kongres dan pada kongres itu secara aklamasi Haris diangkat menjadi ketua.

Sayangnya, kepengurusan Haris tidak diakui oleh kubu Tri Sutrisno. Tri Sutrisno kemudian membuat konres serupa akhir Agustus lalu dan memilih AM Hendropriyono sebagai ketua umum yang baru.

"Munculnya Hendropriyono saya tidak tahu motivasinya apa," kata Haris. (tfq/Hbb)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads