Pada Juli lalu, jaksa Amerika Serikat (AS) mengajukan gugatan hukum untuk menyita aset-aset terkait 1MDB yang ada di wilayahnya. Gugatan itu menyebut seorang pejabat tinggi Malaysia yang dicurigai menerima aliran dana lebih dari US$ 700 juta yang diselewengkan dari 1MDB.
Pejabat tinggi Malaysia itu disebut sebagai 'Malaysian Official 1' atau 'Pejabat Malaysia 1' dalam dokumen gugatan AS. Menurut seorang sumber yang memahami penyelidikan AS itu, yang dimaksud dengan 'Malaysian Official 1' adalah PM Najib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir Reuters, Jumat (26/8/2016), para aktivis mahasiswa yang merencanakan unjuk rasa itu, mendesak pemerintah Malaysia untuk menindak 'Malaysian Official 1' yang terkait skandal korupsi 1MDB itu.
"Untuk 'Malaysian Official 1', Anda tidak akan bisa melarikan diri dari kekuatan rakyat. Di manapun Anda bersembunyi, kekuatan rakyat akan menangkap dan menyeret Anda untuk menghadapi pengadilan," cetus perwakilan asosiasi mahasiswa Malaysia, Anis Syafiqah Md Yusof.
Unjuk rasa itu akan digelar di Kuala Lumpur pada Sabtu (27/8) besok. Para mahasiswa berencana untuk berkumpul di Dataran Merdeka sebelum memulai aksinya.
Baca juga: Aset 1MDB yang Disita AS: Pesawat, Royalti Musik Hingga Hak Film Hollywood
Hal itu jelas merupakan sikap membangkang atas seruan kepala kepolisian Malaysia yang meminta demonstran menjauhi alun-alun tersebut, karena pendukung PM Najib juga akan menggelar aksi demo tandingan, sehingga dikhawatirkan terjadi bentrokan antara kedua kelompok.
"Mari kita jadikan unjuk rasa ini sebagai titik awal kita untuk menyalakan kembali semangat kita," tegas penyelenggara unjuk rasa dalam pernyataannya.
Awal bulan ini, Undang-undang Dewan Keamanan Nasional mulai diberlakukan di Malaysia. Undang-undang itu memberikan wewenang keamanan kepada PM Najib yang oleh para pengamat, dikhawatirkan akan digunakan untuk menghadapi demonstran.
(nvc/ita)











































