Polisi AS Tembak Mati Pria Tuli yang Mengebut

Polisi AS Tembak Mati Pria Tuli yang Mengebut

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 23 Agu 2016 14:34 WIB
Polisi AS Tembak Mati Pria Tuli yang Mengebut
Ilustrasi (AFP Photo/Joshua Lott)
North Carolina - Seorang pria tuli di North Carolina, Amerika Serikat (AS) tewas ditembak polisi setelah dihentikan karena mengebut. Otoritas North Carolina tengah menyelidiki lebih lanjut insiden ini.

Dilaporkan televisi lokal WSOC seperti dilansir AFP, Selasa (23/8/2016), pria bernama Daniel Harris (20) yang menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi ini, dikejar polisi negara bagian bernama Jermaine Saunders setelah kedapatan mengebut pada Kamis (18/8) pekan lalu.

Pengejaran berlangsung sejauh 13 kilometer, dimulai dari jalan tol setempat dan berakhir di luar rumah Harris di kawasan Charlotte.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Terlibat Penembakan Warga Kulit Hitam, 7 Polisi Chicago Terancam Dipecat

Ketika Harris keluar dari mobil, dia berhadapan dengan polisi Saunders. Juru bicara Patroli Jalan Tol Negara Bagian North Carolina, Sersan Michael Baker, menuturkan kemudian ada suara tembakan terdengar. Baker menyatakan, tembakan itu menewaskan Harris di lokasi kejadian.

Biro Investigasi Negara Bagian menuturkan kepada WSOC, tidak ada senjata api yang ditemukan dari Harris. Polisi Saunders pun menjalani cuti administrasi sementara penyelidikan terus berlanjut. Para penyidik masih memeriksa bukti-bukti, termasuk rekaman video dari kamera di dasbor mobil polisi dan juga kamera tubuh yang terpasang pada Saunders.

Tidak diketahui pasti penyebab senjata api itu ditembakkan. Salah satu tetangga Harris menyebut penembakan ini sungguh tidak bisa diterima.

"Dia (Harris-red) bahkan tidak mendengar suara sirene, dia tidak mendengar apapun... Anda menghentikan seseorang yang tuli, penyandang disabilitas," cetus tetangga Harris bernama Mark Barringer kepada WSOC.

Baca juga: Pria AS Bunuh Tetangganya yang Keturunan Libanon karena Kebencian

Keluarga Harris menggelar penggalangan dana secara online untuk membayar biaya pemakaman. Sisa dana yang didapat nantinya akan digunakan untuk mendirikan yayasan atas nama Harris demi mendidik dan melatih penegak hukum soal cara menangani penyandang tuli.

Buntut dari insiden ini, pihak keluarga mengharapkan adanya perubahan pada sistem pendaftaran untuk mengemudi, agar peringatan tuli muncul ketika polisi memeriksa nomor pelat mobil seseorang. "Dengan perubahan ini, Daniel akan menjadi pahlawan bagi komunitas penyandang tuli," tutur mereka.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads