Para murid berkonsentrasi untuk memainkannya. Seorang guru asal Indonesia, Dyah Candra Arbiningrum asal Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah berkeliling sambil memberikan penjelasan cara bermainnya.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ya, saat itu waktu pelajaran bahasa Indonesia. Murid-murid terlihat antusias belajar bahasa Indonesia, apalagi dengan alat peraga permainan tradisional, demikian yang disaksikan detikcom dan 2 media lain yang difasilitasi Australia Plus ABC International kala mendatangi Turner School di Canberra pada Juni 2016 lalu.
Proses pembelajaran digelar di sebuah ruangan yang disetting penuh dengan nuansa khas Indonesia. Di sudut ruangan, terpasang foto Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Sedangkan di sekeliling dinding dipasang berbagai gambar dan benda-benda yang sangat khas Indonesia.
![]() |
Di sudut ruangan yang lain, terpajang karya-karya murid, salah satunya soal diskripsi warna dalam Bahasa Indonesia. Ruangan belajar Bahasa Indonesia sangat nyaman dan mendukung murid untuk lebih memahami Indonesia.
"Pelajaran Bahasa Indonesia telah diajarkan di sini selama 20 tahun lebih, kami selalu berusaha untuk meningkatkan pengajaran bahasa dan budaya Indonesia," kata Jo Padgham, Kepala SD Turner School.
Turner School mengajarkan Bahasa Indonesia kepada murid sejak kindergarten atau TK. Di Turner School, ada 573 siswa dan sebagian besar belajar Bahasa Indonesia sekali dalam seminggu. Bahasa Indonesia sudah menjadi pelajaran bahasa pilihan utama di sekolah ini.
![]() |
"Bahasa Indonesia adalah satu bahasa terbesar yang diajarkan di sini. Kami sangat suka melihat anak-anak bisa berbicara dalam berbagai bahasa, selain bahasa ibu mereka," jelas Jo.
Murid kelas 3 terlihat begitu antusias belajar Bahasa Indonesia. Selain melalui permainan tradisional, beberapa dari mereka sudah lancar memperkenalkan diri menggunakan Bahasa Indonesia. Sedangkan yang lainnya, terlihat masih kesulitan melafalkan beberapa kata dalam Bahasa Indonesia.
Guru yang berada di kelas meminta beberapa anak untuk memperkenalkan diri menggunakan Bahasa Indonesia. Anak-anak begitu aktif, mereka dengan senang hati maju ke depan kelas dan memperkenalkan diri.
Anak-anak di Turner School juga sudah mulai dikenalkan pola percakapan dengan Bahasa Indonesia. Sesekali mereka bercakap-cakap dengan menggunakan Bahasa Indonesia, tentu saja dengan bahasa yang masih sangat sederhana.
![]() |
Untuk tingkat TK dan sekolah dasar, pola pengajaran Bahasa Indonesia masih sangat mendasar. Murid-murid hanya dikenalkan beberapa kalimat sederhana, cara berkenalan, dan menceritakan tentang orang lain. Namun, yang lebih ditanamkan ke murid-murid adalah pemahaman tentang Indonesia.
Salah satu murid mengaku sangat senang bisa belajar Bahasa Indonesia. Namun, menurutnya, Bahasa Indonesia cukup sulit dipelajari karena cara pengucapannya berbeda dengan Bahasa Inggris.
![]() |
"Bahasa Indonesia sulit tapi saya suka karena ayah saya suka bercerita tentang Indonesia," katanya.
Selain Turner School di Canberra, beberapa sekolah di Australia memang mengajarkan Bahasa Indonesia ke murid-muridnya. Ada beberapa sekolah yang hingga saat ini masih menjadikan Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran pilihan utama.
Baca terus fokus "Jelajah Australia 2016" dan ikuti Hidden Quiz-nya! (nwk/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini