Menurut surat kabar Turki, Sabah seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (25/7/2016), pemecatan di maskapai nasional tersebut dilakukan pada Minggu, 24 Juli malam waktu setempat, setelah diputuskan bahwa para pegawai itu terkait dengan gerakan yang dipimpin ulama Fethullah Gulen, yang dituduh sebagai otak upaya kudeta pada 15 Juli lalu.
Seorang pejabat Turkish Airlines menolak berkomentar mengenai pemberitaan tersebut. Turkish Airlines merupakan maskapai terbesar keempat di Eropa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut situs berita aviasi Airporthaber.com, di antara mereka yang dipecat adalah wakil kepala eksekutif yang bertanggung jawab atas urusan finansial maskapai Turkish Airlines.
Otoritas Turki sejauh ini telah menskors, memecat atau menangkap lebih dari 60 ribu tentara, polisi, hakim, guru, pegawai negeri, akademisi dan lainnya menyusul upaya kudeta pada 15 Juli lalu. Mereka yang menjadi target operasi Turki tersebut adalah para pendukung Gulen, ulama terkenal Turki yang bermukim di Amerika Serikat.
Gulen yang dulunya merupakan sekutu dekat Erdogan, dituduh sebagai dalang upaya kudeta di Turki. Gulen sendiri telah membantah tuduhan tersebut dan balik menuding Presiden Erdogan mendalangi upaya kudeta itu, guna memperluas kekuasaannya.
(ita/ita)











































