Seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (23/7/2016), dalam rapat itu Merkel mengundang Kepala Stafnya Peter Altmaier, Menteri Dalam Negeri Thomas de Mairziere, serta jajaran pejabat intelijen Jerman. Rapat keamanan ini akan digelar pada Sabtu (23/7) waktu setempat.
Menteri Maiziere yang sedang ada dalam penerbangan ke New York ketika penembakan terjadi, dilaporkan bergegas kembali ke Jerman. Awal pekan ini, Maiziere memperingatkan ancaman serius dari pelaku teror yang disebut 'lone wolf' masih mungkin terjadi di Jerman dan negara Eropa lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merkel sendiri belum memberikan pernyataan resmi soal penembakan di Munich. Namun Kepala Stafnya Altmaier menegaskan, otoritas Jerman akan melawan kekerasan apapun yang terjadi di wilayahnya.
"Kami bertekad melakukan semua hal yang kami mampu, agar kekerasan tidak manusiawi dan teror tidak punya tempat di Jerman," tegas Altmaier, seperti dilansir AFP.
Sementara itu, Presiden Jerman Joachim Gauck menyatakan dirinya ngeri atas serangan pembunuhan di Munich. "Pikiran saya tertuju pada seluruh korban dan pihak-pihak yang tengah berkabung atau mengkhawatirkan keluarga tercintanya," ucap Gauck dalam pernyataannya.
Baca juga: Dipastikan Beraksi Sendirian, Pelaku Penembakan di Munich Tewas Bunuh Diri
Pelaku penembakan disebut sebagai pemuda berusia 18 tahun yang berkewarganegaraan ganda Jerman-Iran. Pelaku diyakini beraksi sendirian dan tewas bunuh diri, usai menewaskan 9 orang lainnya dalam penembakan yang terjadi pada Jumat (22/7) malam waktu setempat.
Otoritas Munich menyatakan, masih terlalu dini untuk menyebut penembakan ini sebagai serangan teroris. Sebabnya, motif penembakan hingga kini masih belum jelas.
(nvc/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini