Setelah May resmi menjabat PM Inggris pada Rabu (13/7) malam, Hollande menghubunginya via telepon untuk mengucapkan selamat. Dalam percakapan itu, Hollande juga menyinggung soal hasil referendum Brexit yang menyatakan Inggris akan keluar dari Uni Eropa.
"Hollande menegaskan harapannya, agar perundingan keluarnya Inggris dari Uni Eropa dilakukan sesegera mungkin," demikian pernyataan Elysee Palace, kantor kepresidenan Hollande, seperti dilansir AFP, Kamis (14/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambahkan Elysee Palace, kedua kepala negara juga menyatakan komitmen masing-masing untuk menjaga hubungan akrab kedua negara.
Begitu May memutuskan untuk mengaktifkan pasal 50 Perjanjian Lisbon, yang mengatur prosedur keluarnya negara anggota Uni Eropa, proses bercerainya Inggris dari Uni Eropa resmi dimulai. Proses yang sedikitnya memakan waktu 2 tahun ini, akan melibatkan perundingan beberapa sektor hingga mencapai kesepakatan yang akan berlaku bagi Inggris di luar Uni Eropa.
Dalam referendum Brexit yang digelar 23 Juni lalu, May berada di kubu tetap bergabung Uni Eropa. Kini, dengan dirinya menjabat PM Inggris, May menyatakan akan menghormati hasil referendum yang disebutnya sebagai suara rakyat.
"Brexit berarti Brexit dan kita akan membuatnya sukses," tegas May yang sebelumnya menjabat Menteri Dalam Negeri Inggris ini.
Baca juga: Segera Jadi PM Baru, Theresa May Janjikan Inggris Sukses Keluar Uni Eropa
Bulan lalu, May menyatakan jika dirinya menjadi PM Inggris, dia tidak akan mengaktifkan pasal 50 pada tahun ini, meskipun tekanan besar mengalir dari pemimpin negara-negara Uni Eropa agar pengaktifan segera dilakukan.
Pada Rabu (13/7) pagi, Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker dan Presiden Parlemen Eropa Martin Schulz kompak mendorong May untuk tidak menunda-nunda proses perceraian Inggris dari Uni Eropa.
Jadwal pertama yang mempertemukan May dengan pemimpin Uni Eropa akan terjadi saat KTT G20 di China pada 4 September mendatang. Namun, pertemuan pertama May dengan pemimpin 27 negara anggota Uni Eropa akan terjadi saat pertemuan Dewan Eropa pada 20-21 Oktober mendatang.
(nvc/trw)











































