Dilansir AFP, Rabu (6/7/2016), Menteri Kesehatan Irak Adila Hamoud mengatakan, sejauh ini ada 250 orang yang tewas. Tes DNA diperlukan untuk mengidentifikasi setengah dari jenazah tersebut.
"Diperlukan pengujian DNA dan pencocokan dengan keluarga korban," kata Hamoud. Menyurutnya sebagian besar jenazah hancur karena terbakar api akibat bom bunuh diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lamanya proses identifikasi ini membuat marah para keluarga korban, salah satunya seorang pria bernama Yadullah Mahmud. Dia kehilangan enam orang anggota keluarga dalam peristiwa tersebut.
Menteri Dalam Negeri Irak Mohammed Ghabban sendiri telah mengajukan pengunduran diri dari jabatannya terkait peristiwa ini. Dia menyerahkan wewenangnya kepada wakilnya hingga permohonan pengunduran dirinya dipertimbangkan Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi.
(Baca juga: 200 Orang Tewas Akibat Bom Bunuh Diri di Baghdad, Mendagri Irak Mundur) (hri/hri)