Bocah Israel Dibunuh di Tepi Barat, Netanyahu: Dunia Perlu Mengecam Ini

Bocah Israel Dibunuh di Tepi Barat, Netanyahu: Dunia Perlu Mengecam Ini

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 01 Jul 2016 09:38 WIB
Benjamin Netanyahu (REUTERS/Gali Tibbon/Pool)
Tepi Barat - Anak perempuan berusia 13 tahun yang ditikam hingga tewas di Tepi Barat, telah dipastikan juga berkewarganegaraan Amerika Serikat (AS). Anak berkewarganegaraan ganda ini ditikam di kamarnya oleh pemuda Palestina. Insiden ini menuai kecaman keras dari Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Jumat (1/7/2016), penikaman terjadi usai pelaku menyusup masuk ke salah satu rumah di kawasan pemukiman Yahudi, Kiryat Arba, dekat kota Hebron pada Kamis (30/6). Bocah yang bernama Hallel Yaffa Ariel itu ditikam pelaku saat sedang tidur.

Pelaku diidentifikasi oleh Kementerian Kesehatan Palestina, sebagai Mohammed Nasser Tarayra (19) yang berasal dari desa Bani Naim. Pelaku ditembak mati oleh polisi Israel yang menyergap pelaku di lokasi kejadian. Pelaku sempat melukai seorang personel kepolisian Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ariel sempat dilarikan ke salah satu rumah sakit di Yerusalem dalam kondisi kritis. Nahas, nyawa Ariel tidak bisa diselamatkan.

Baca juga: Bunuh Bocah Israel, Remaja Palestina Ditembak Mati di Tepi Barat

Dalam pernyataan terpisah menanggapi penikaman itu, Departemen Luar Negeri AS menyatakan korban juga memegang kewarganegaraan AS. "Kami sekarang bisa mengkonfirmasi bahwa dia (Ariel) juga seorang warga negara AS," ucap juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggelar rapat dengan Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman usai serangan ini. Desa asal pelaku telah ditutup sedangkan izin kerja untuk anggota keluarga Tarayra juga telah dicabut.

Tak lama lagi, otoritas Israel akan memulai prosedur penghancuran rumah Tarayra, yang merupakan bagian dari langkah tegas Israel terhadap setiap warga Palestina yang melakukan penyerangan.

"Saya mengharapkan kepemimpinan Palestina untuk mengecam keras dan tegas praktik pembunuhan keji semacam ini dan mengambil langkah segera untuk menghentikan penghasutan," tegas PM Netanyahu.

"Seluruh dunia perlu mengecam pembunuhan ini, sama seperti mengecam serangan teroris di Orlando (AS) dan Brussels (Belgia)," imbuhnya.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads