Hasil referendum Brexit yang digelar 23 Juni, menunjukkan 51,9 persen pemilih mendukung Inggris keluar dari Uni Eropa sedangkan 48,1 persen mendukung tetap bergabung. Referendum digelar di 382 area pemilihan termasuk Skotlandia dan diikuti sekitar 33 juta pemilih dari total 46 juta warga terdaftar.
Baca juga: Prosesnya Panjang, Minimal 2 Tahun Inggris Baru Bisa Resmi Keluar Uni Eropa
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Skotlandia menunjukkan suara yang tegas dan kuat untuk tetap tinggal di Uni Eropa, dan saya menyambut baik dukungan untuk status Eropa kami," ucap Menteri Pertama Skotlandia, Nicola Sturgeon, seperti dilansir Reuters, Jumat (24/6/2016).
Menteri Pertama Skotlandia merupakan pemimpin Partai Nasional Skotlandia (SNP) yang juga pemimpin pemerintahan Skotlandia. Seorang Menteri Pertama yang juga anggota parlemen Skotlandia, dinominasikan oleh parlemen Skotlandia sebelum ditunjuk oleh Kerajaan Inggris.
Baca juga: Dari London Sampai Wales, Ini Perbandingan Hasil Brexit di Berbagai Wilayah
Secara terpisah, mantan Menteri Pertama Skotlandia, Alex Salmond, terang-terangan menyatakan Skotlandia kemungkinan besar akan mendorong referendum kemerdekaan kedua. Satu kunci penting mengapa Skotlandia menolak merdeka dalam referendum tahun 2014 lalu karena merdeka dari Inggris Raya, berarti juga meninggalkan Uni Eropa.
Setelah referendum Brexit, pertanyaan baru muncul, yakni apakah warga Skotlandia yang sebelumnya ragu namun akhirnya memutuskan tetap menjadi bagian Inggris Raya dalam referendum tahun 2014, sekarang berubah pikiran untuk bergabung kelompok yang ingin memisahkan diri dari Inggris Raya.
Berpisahnya Skotlandia dengan Inggris Raya, berarti mengakhiri sejarah bersama selama tiga abad terakhir. Terlebih, Skotlandia selama ini menyalurkan dua pertiga hasil produksinya ke seluruh wilayah Inggris Raya.
Baca juga: Inggris Cerai dari Uni Eropa, Ini Komentar Donald Trump
Terlepas dari itu semua, menggelar referendum baru untuk kemerdekaan Skotlandia tidak akan mudah dan sederhana. SNP yang cenderung berhati-hati setelah Sturgeon menjabat, tentu ingin memastikan bahwa referendum baru akan memenangkan kubu yang mendukung kemerdekaan Skotlandia.
Selain Skotlandia, mayoritas warga Irlandia Utara juga memilih Inggris tetap bergabung dengan Uni Eropa. Pemimpin nasionalis Irlandia yang berada di Irlandia Utara telah menyerukan digelarnya polling untuk memisahkan diri dengan Inggris Raya dan bersatu dengan Irlandia.
(nvc/ita)











































