Seperti dilaporkan SkyNews, Jumat (24/6/2016), dengan hasil penghitungan telah masuk dari 330 area pemilihan dari total 382 area, kedudukan kubu 'Leave' atau keluar dari Uni Eropa masih berada di atas dengan 51,7 persen melawan kubu 'Remain' atau tetap di dalam Uni Eropa dengan 48,3 persen.
Sedangkan BBC dengan tegas menyatakan kubu 'Leave' menang melawan kubu 'Remain' dalam referendum yang digelar Kamis, 23 Juni waktu Inggris. Posisi sementara, menurut BBC, ada 14.605.522 pemilih yang mendukung Inggris tetap di Uni Eropa dan 15.661.500 pemilih yang mendukung Inggris keluar dari Uni Eropa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prediksi kemenangan kubu 'Leave' itu memicu jatuhnya mata uang Inggris, Poundsterling sebesar 9,4 persen terhadap dolar AS. Mata uang Uni Eropa, Euro juga ikut anjlok dari dolar AS sebesar 4 persen. Dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa, dampak ekonomi dan politik akan dirasakan oleh 27 anggota Uni Eropa lainnya.
Baca juga: Rayakan Kemenangan Awal, Pendukung Brexit Teriak 'Keluar! Keluar!'
Meskipun prediksi akhir mulai muncul, hasil akhir referendum Uni Eropa baru akan diumumkan secara resmi setelah seluruh hasil penghitungan suara dari 382 area pemilihan selesai dihitung. Hasil akhir referendum akan diumumkan di Manchester Town Hall, Inggris bagian utara.
Sementara itu, pendukung Brexit mulai merayakan kemenangan awal dalam referendum Uni Eropa. Mereka bersorak untuk merayakan keluarnya Inggris dari Uni Eropa, meskipun hasil akhir belum diumumkan.
"Jin euroskeptis telah keluar dari botol dan sekarang tidak akan bisa dimasukkan lagi. Uni Eropa sudah selesai, Uni Eropa sudah mati," ucap Ketua Partai Kemerdekaan Inggris (UKIP), Nigel Farage, yang juga penggerak utama dalam kampanye meninggalkan Uni Eropa, dalam pesta perayaan itu.
"Keluar! Keluar! Keluar!" teriak massa pendukung Brexit lainnya menimpali Farage.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini