Disampaikan saksi mata seperti dikutip media lokal dan dilansir AFP, Jumat (17/6/2016), Cox ditembak tepat di bagian wajah ketika dia dalam keadaan tergeletak di jalanan. Seorang pemilik kafe setempat, Clarke Rothwell, menuturkan kepada Press Association bahwa pelaku berteriak 'utamakan Inggris'.
"Pelaku meneriakkan kata-kata itu dua hingga tiga kali. Pelaku meneriakkannya sebelum dan setelah menembak korban," terang Rothwell.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim forensik menyisir lokasi pembunuhan Jo Cox (REUTERS/Phil Noble) |
Cox merupakan anggota parlemen dari Partai Buruh, yang kini menjadi oposisi dalam pemerintahan Inggris. Ibu dua anak ini hendak menemui konstituennya di Birstall, dekat Leeds, ketika penembakan terjadi pada Kamis (16/6) waktu setempat.
"Pelaku menembak korban sekali dan kemudian menembaknya lagi... Membungkukkan badan untuk menembaknya sekali lagi di bagian wajah," imbuh Rothwell kepada BBC.
Baca juga: Anggota Parlemen Inggris Ditembak, PM David Cameron: Ini Mengerikan
Laporan menyebut, Cox juga ditikam oleh pelaku. Pelaku yang diidentifikasi oleh media lokal sebagai Tommy Mair (52) telah ditangkap dan senjata api yang digunakannya telah disita polisi. Sedangkan motif pembunuhan ini belum diketahui pasti.
"Kami tidak dalam posisi membahas motif apapun saat ini," ujar pelaksana tugas kepala kepolisian West Yorkshire, Dee Collins seperti dilansir Reuters.
Tas tangan dan sepatu korban (REUTERS/Phil Noble) |
Namun diketahui Cox aktif menyerukan agar Inggris tetap tinggal di Uni Eropa, menjelang referendum keanggotaan Uni Eropa pada 23 Juni mendatang. Cox yang baru terpilih menjadi anggota parlemen Inggris sejak tahun lalu, juga dikenal kritis dalam menyerukan kepada pemerintah Inggris untuk lebih banyak membantu pengungsi Suriah.
Cox merupakan anggota parlemen Inggris pertama yang tewas dibunuh saat masih aktif menjabat, sejak Ian Gow tewas akibat ledakan bom mobil yang dipasang Militer Republik Irlandia tahun 1990 lalu.
(nvc/miq)












































Tim forensik menyisir lokasi pembunuhan Jo Cox (REUTERS/Phil Noble)
Tas tangan dan sepatu korban (REUTERS/Phil Noble)