Dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (2/6) malam, Duterte ditanyai mengenai kelompok-kelompok media internasional yang mengkritik dirinya. Namun jawaban yang dilontarkan Duterte melenceng dari pertanyaan.
"Itulah masalahnya, mereka selalu mengangkat kekhawatiran tentang konvensi PBB ini atau itu," cetus Duterte meskipun kritikan organisasi pers internasional tidak terkait dengan protokol-protokol PBB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duterte menuai kecaman kelompok-kelompok pers internasional dan lokal terkait pernyataannya bahwa para jurnalis yang korup bisa menjadi target pembunuhan.
Duterte yang menang telak dalam pemilihan presiden 2016, telah berjanji akan menghentikan kejahatan dalam waktu enam bulan dengan membunuh ratusan ribu tersangka pelaku kejahatan. Pria berumur 71 tahun itu berulang kali bersumpah akan membunuh para pengedar narkoba, pemerkosa, pembunuh dan penjahat lainnya.
Dalam konferensi pers di kota Davao pada Selasa (31/5) lalu, Duterte mengatakan, para jurnalis yang menerima suap atau terlibat dalam aktivitas korup lainnya, juga pantas untuk mati.
"Kebanyakan dari Anda bersih, tapi jangan pernah mengatakan bahwa semua jurnalis itu bersih," cetus Duterte seperti dilansir kantor berita AFP. "Hanya karena Anda jurnalis, Anda tidak terbebas dari pembunuhan jika Anda seorang bajingan," imbuhnya.
Sejumlah organisasi media asing dan lokal mengecam pernyataan Duterte tersebut dan mendesaknya untuk mencabut kata-katanya. Duterte pun diserukan untuk minta maaf. (ita/ita)











































