Disampaikan Komandan Pasukan AS di Okinawa, Lawrence Nicholson, seperti dilansir AFP, Sabtu (28/5/2016), bahwa jam malam ini akan diberlakukan untuk periode 30 hari ke depan. Selain jam malam, sejumlah aturan soal kebebasan personel militer AS di Okinawa akan dimodifikasi.
"Masa berkabung ini akan termasuk penundaan semua festival, perayaan dan konser di pos maupun pangkalan militer," tegas Nicholson dalam konferensi pers di Okinawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Marak Kejahatan Tentara AS di Okinawa, Obama Sampaikan Penyesalan Mendalam
Okinawa yang menjadi lokasi pertempuran dahsyat saat Perang Dunia II, kini dianggap sebagai wilayah strategis bagi aliansi AS-Jepang di kawasan Asia-Pasifik. Lebih dari separuh dari total 47 ribu tentara AS yang ada di Jepang, ditempatkan di Okinawa.
Namun serangkaian tindak kriminal, termasuk pemerkosaan, penyerangan dan insiden tabrak lari yang melibatkan warga sipil, pegawai dan juga personel militer AS marak terjadi di Okinawa dalam beberapa tahun terakhir, hingga banyak memicu protes dari warga lokal.
Pekan ini saat berkunjung ke Jepang, Presiden Barack Obama menyatakan penyesalan mendalam atas kasus tersebut. "Saya menyampaikan belasungkawa dan penyesalan mendalam," ucap Obama.
"Amerika Serikat akan terus bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan (kasus tersebut) dan memastikan keadilan ditegakkan di bawah sistem hukum yang berlaku di Jepang," imbuhnya.
(nvc/erd)











































