Dalam Forum G7, Obama Sebut Korut sebagai Kekhawatiran Besar

Dalam Forum G7, Obama Sebut Korut sebagai Kekhawatiran Besar

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 26 Mei 2016 18:41 WIB
Barack Obama (REUTERS/Carlos Barria)
Tokyo - Dalam forum G7 di Jepang, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyebut Korea Utara (Korut) sebagai kekhawatiran besar bagi dunia. Komentar ini muncul di tengah semakin meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea usai serangkaian uji coba nuklir.

Seperti dilansir AFP, Kamis (26/5/2016), Obama menyampaikan komentar ini di sela-sela pembicaraan G7, dengan isu Korut menjadi salah satu topik yang akan dibahas. G7 terdiri atas Kanada, Prancis, Jerman, Inggris, Italia, Jepang dan AS.

"Korea Utara merupakan kekhawatiran besar bagi kita semua," sebut Obama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang bukan hal yang memicu risiko dalam waktu dekat. Tapi ketika ada rezim yang tidak stabil dan juga sangat terisolasi, kerap melontarkan ancaman tingkat menengah, kita tetap harus menaruh perhatian besar," imbuhnya.

Baca juga: Marak Kejahatan Tentara AS di Okinawa, Obama Sampaikan Penyesalan Mendalam

Ketegangan antara Korut dengan Korea Selatan (Korsel) semakin meningkat sejak negara komunis itu menggelar uji coba nuklir ke-4 pada Januari lalu. Dalam beberapa pekan terakhir, Korut berulang kali mengusulkan digelarnya perundingan militer, yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea. Namun Korsel menolak tawaran Korut itu, karena dianggap tidak tulis dan hanya propaganda belaka.

Otoritas Korsel di bawah Presiden Park Geun Hye bersikeras satu-satunya syarat agar perundingan antar kedua Korea bisa digelar, Korut harus memastikan denuklirisasi benar dilaksanakan terhadap program nuklirnya yang kontroversial.

Pada Kamis (26/5) ini, Sekjen PBB Ban Ki-moon mendorong dimulainya kembali dialog dengan Korut. "Kita harus menemukan kembali jalan menuju dialog," ucapnya saat menghadiri forum keamanan dan perdamaian di Korsel.

Sementara itu, Dewan Keamanan PBB telah memberlakukan sanksi lebih berat bagi Korut pada Maret lalu, usai uji coba nuklir Korut pada Januari dan peluncuran roket jarak jauh pada Februari. Korut sendiri sudah sejak lama, pada tahun 2006, tahun 2009, dan tahun 2013, dijatuhi berbagai sanksi karena uji coba nuklir dan rudal lainnya.

Baca juga: Ketegangan Meningkat, Sekjen PBB Serukan Dialog Kembali dengan Korut

Melalui resolusinya, Dewan Keamanan PBB mengecam uji coba nuklir dan peluncuran rudal Korut sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional. Namun Korut melawan sanksi dan resolusi PBB itu dengan menegaskan tidak ada hukum maupun kesepakatan internasional yang menetapkan uji coba nuklir sebagai ancaman.

(nvc/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads