Dua puing di antaranya ditemukan di Mauritius, sedangkan satu puing lainnya ditemukan di Mozambik. Dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Kamis (26/5/2016), Menteri Transportasi Australia, Darren Chester, menyatakan ketiga puing itu akan diselidiki lebih lanjut terkait tragedi MH370.
"Ketiga puing ini menarik perhatian dan akan diperiksa oleh para ahli," jelas Chester.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat MH370 yang membawa 239 penumpang dan awak menghilang pada Maret 2014 lalu. Pesawat jenis Boeing 777 itu menghilang setelah lepas landas dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, China dan menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia.
Para penyidik meyakini seseorang telah dengan sengaja mematikan transponder pesawat, sebelum mengalihkan jalur penerbangan beribu-ribu mil jauhnya ke Samudera Hindia, jauh menyimpang dari jalur sebenarnya.
Puing pertama yang dipastikan sebagai bagian dari MH370 ditemukan pada Juli 2015 lalu di Pulau Reunion, pulau terpencil milik Prancis di perairan Samudera Hindia. Puing yang merupakan bagian sayap pesawat bernama flaperon itu, dipastikan otoritas Malaysia dan Prancis sebagai bagian dari MH370.
Baca juga: Alat Pencari MH370 yang Hilang di Dasar Laut Berhasil Ditemukan
Bulan ini, Kementerian Transportasi Malaysia menyatakan, dua puing diduga MH370 yang ditemukan di wilayah perairan Afrika Selatan dan Kepulauan Rodrigues, Mauritius, hampir dipastikan berasal dari MH370.
Ditambahkan Chester, otoritas Malaysia tengah mengatur untuk mengirimkan ketiga puing baru yang diduga MH370 itu ke Australia. Selama ini, Australia memimpin pencarian MH370 di Samudera Hindia.
(nvc/ita)











































