"Ini sebuah tragedi. Kita tidak seharusnya mentolerir pencabulan anak," ucap Paus Fransiskus mengomentari kasus kematian bocah perempuan itu, seperti dilansir Reuters, Selasa (17/5/2016).
"Kita harus melindungi anak-anak dan menghukum berat para pelaku pencabulan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun gereja Katolik sendiri juga diguncang skandal seks, Paus Fransiskus tidak menyinggung hal itu dalam pernyataan di hadapan jemaat di St. Peter's Square.
Publik Italia terkejut ketika rincian kasus tewasnya bocah perempuan bernama Fortuna pada Juni 2014 lalu itu, diungkap ke publik. Saat itu, Fortuna tewas setelah terjatuh dari balkon lantai 8 sebuah gedung di Naples. Setelah membuka kembali kasus tersebut, polisi mendakwa pelaku yang berusia 43 tahun karena melemparkan bocah itu dari balkon hingga tewas, setelah memperkosanya.
Disebutkan polisi, motif pelaku membunuh korban agar korban tidak mengungkapkan perbuatan bejatnya. Pelaku menyangkal seluruh dakwaan yang dijeratkan kepadanya. Pelaku yang tidak disebut namanya, pernah terjerat kasus pencabulan anak lainnya dan kini ditahan di sebuah penjara di Roma.
Baca juga: Paus Fransiskus Lebih Populer Dibanding Pemimpin Dunia Lainnya
Dalam pernyataannya, Presiden Italia Sergio Mattarella menyerukan persidangan yang cepat dan hukuman yang berat bagi pelaku dalam kasus ini.
Sementara itu, kasus pencabulan anak oleh para pastur Gereja Katolik Roma telah mencuat selama beberapa dekade terakhir. Meskipun Paus telah menyerukan nol toleransi bagi para pelaku pencabulan dalam tubuh Gereja Katolik, namun para korban menyebut Paus tidak melakukan tindakan tegas.
Mereka meminta Paus untuk membuat para uskup lebih bertanggung jawab, dengan tidak menutup-nutupi kasus semacam itu dan berusaha lebih keras untuk mencegahnya.
(nvc/ita)