"Tuhan telah memberikan saya seorang anak perempuan yang cantik. Namun kehidupan sulit karena saya sendiri masih anak-anak," tutur Lorena seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (4/5/2016).
Sembari menggendong bayinya, ABG berumur 15 tahun itu mengaku dirinya tak pernah terpikir untuk hamil. "Saya ingin menunggu sampai nanti," kata remaja putri yang tinggal bersama kekasihnya dan tujuh anggota keluarga lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hidup saya telah berubah secara dramatis," ujarnya seraya menambahkan, dirinya merindukan saat-saat bermain bersama anak-anak perempuan sebayanya. Diana yang ditinggalkan oleh ayah sang bayi, hidup satu rumah bersama ibunya dan enam saudaranya.
Lorea dan Diana hanyalah segelintir dari ribuan remaja yang telah menjadi ibu di Rumania.
Menurut angka terbaru dari Eurostat, kantor statistik Uni Eropa, pada tahun 2013, sebanyak 15,6 persen anak-anak pertama di Rumania dilahirkan dari kaum remaja. Laporan tersebut dirilis pada tahun 2015. Itu merupakan proporsi terbesar di Uni Eropa, yang diikuti oleh Bulgaria dengan angka 14,7 persen.
Institut Statistik Rumania menyatakan, sekitar 18.600 remaja melahirkan pada tahun 2014, termasuk 2.212 orang yang berumur antara 12 tahun dan 15 tahun. Lebih dari dua pertiganya tinggal di wilayah pedesaan.
Menurut kelompok-kelompok LSM setempat, kebanyakan remaja tersebut berasal dari minoritas Roma, yang jumlahnya sekitar 2 juta orang di Rumania. Di kalangan mereka, pernikahan dini memang marak.
"Ini fenomena kompleks yang disebabkan oleh kemiskinan, emigrasi -- yang artinya banyak anak terpaksa diasuh kakek-nenek mereka -- dan khususnya karena kurangnya pendidikan kesehatan," kata Gabriela Alexandrescu, kepala organisasi Save the Children di Rumania.
Kondisi ini mengkhawatirkan karena kehamilan pada usia begitu muda, berisiko menimbulkan masalah medis dan sosial. Banyak para ibu muda itu terpaksa putus sekolah atau mengalami depresi dan bayi-bayi mereka lahir prematur.
Tahun lalu, sekitar 60 organisasi non-pemerintah (NGO) meminta Kementerian Pendidikan Rumania untuk memperkenalkan pendidikan kesehatan di sekolah-sekolah. Mereka menyebut kondisi ini sudah "kritis". Mereka yakin bahwa mengedukasi kaum remaja soal pendidikan kesehatan, tak hanya akan mengurangi jumlah kehamilan tak diinginkan, namun juga melindungi kaum remaja dari penyakit-penyakit menular seksual. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini