Seperti dilansir AFP, Jumat (15/4/2016), para demonstran membawa poster yang isinya membandingkan Trump dengan Adolf Hitler. Demonstran juga menyebut Trump sebagai seorang rasis dan anti-imigran dalam posternya. Unjuk rasa ini dikawal ketat polisi bersenjata lengkap.
"Tidak pada Trump, tidak pada rasialisme, imigran disambut baik di sini!" teriak para demonstran yang berkumpul di luar hotel mewah Grand Hyatt.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Begini Gambaran Situasi di AS Bila Trump Jadi Presiden: Deportasi Massal
Polisi bersenjata lengkap memasang pembatas untuk menjauhkan demonstran dari lalu lintas yang ramai serta pejalan kaki. Demonstran juga menyebut Trump sebagai seorang fasis dan mengejek gaya rambutnya.
"We Shall Over Comb," tulis salah satu poster demonstran seperti dilansir Reuters.
"Program partai GOP (Partai Republik) adalah kebencian dan ketakutan. Semuanya sama: takutlah pada orang-orang yang ada di sana," sebut salah satu demonstran bernama Jason Hurd, mantan tentara yang mendirikan gerakan Veteran Perang Irak Melawan Perang.
Ditambahkan Hurd, dirinya datang bersama rombongan mantan tentara AS lainnya untuk memprotes Trump. Unjuk rasa ini berjalan damai tanpa insiden apapun. Secara terpisah, media Reuters menyebut, sekelompok demonstran lainnya sempat berusaha menyerbu ke dalam hotel. Disebutkan bahwa 11 demonstran yang nekat masuk ke hotel itu ditangkap polisi setempat.
Baca juga: Polling Terbaru: Hillary dan Sanders Sama Kuat, Donald Trump Mendominasi
(nvc/ita)











































