Dalam laporan terbarunya, Komisi Informasi Publik (PAC) pada parlemen Malaysia menyebut penyelidikan menemukan keuangan dan kinerja 1MDB tidak memuaskan. PAC juga menyerukan penyelidikan terhadap mantan CEO 1MDB Shahrol Azral Ibrahim Halmi.
"Laporan PAC telah mengidentifikasi sejumlah kelemahan dalam pengelolaan dan pengambilan keputusan dalam 1MDB," demikian pernyataan 1MDB, seperti dilansir Channel News Asia dan Reuters, Kamis (7/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataannya, 1MDB mengaku dapat memahami laporan PAC soal kesalahan dan kelemahan pihaknya. Namun, 1MDB juga meminta semua pihak memahami bahwa keputusan-keputusan 1MDB didasarkan pada konteks transaksi pada saat keputusan itu diambil.
"Dewan (Direksi) telah dengan sukses membawa 1MDB melalui periode penuh tantangan yang unik dan percaya bahwa, dengan dirilisnya laporan PAC ini, telah mencapai batas akhir," imbuh pernyataan tersebut.
"Merujuk pada temuan-temuan pada laporan PAC, Dewan (Direksi) secara kolektif, pagi ini memutuskan untuk mengajukan pengunduran diri kepada Kementerian Keuangan, juga termasuk 100 persen pemegang saham 1MDB," tegas 1MDB dalam pernyataannya.
"Ini menjadi keputusan yang sulit untuk diambil, tapi kami meyakini ini hal yang benar untuk dilakukan, melihat situasi yang ada, demi memfasilitasi penyelidikan lebih lanjut seperti direkomendasikan PAC," sebut 1MDB.
Baca juga: Perusahaan Malaysia 1MDB Dituding Ikut Biayai Produksi Film Hollywood
Ditambahkan 1MDB, seluruh dana mereka bisa dipertanggungjawabkan dan mereka menegaskan tidak mentransfer 2,6 miliar ringgit ke rekening pribadi Perdana Menteri Najib Razak, yang menjabat sebagai pemimpin dewan penasihat 1MDB.
(nvc/ita)











































