"Saya meyakini komentar-komentar bernada menghasut seperti mencetuskan patroli dan mengamankan lingkungan warga muslim atau melarang warga muslim masuk ke negara ini, juga menetapkan kebijakan imigrasi yang didasarkan agama, kontraproduktif bagi keamanan negara dan juga bagi keamanan nasional kita," ucap Johnson dalam program televisi MSNBC 'Morning Joe', seperti dilansir PressTV, Rabu (30/3/2016).
Johnson menjawab pertanyaan soal kandidat capres dari Partai Republik, Senator Texas Ted Cruz yang menyerukan patroli dan pengawasan lebih ketat di lingkungan warga muslim di AS. Tahun lalu, kandidat terdepan Republik Donald Trump juga menuai kritikan usai melontarkan seruan melarang warga muslim masuk ke wilayah AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Donald Trump Sebut Warga Muslim Tidak Laporkan Aktivitas Teror
Johnson memuji warga muslim di AS yang menurutnya sangat patriotik karena tetap ingin menjadi bagian dari struktur AS. "Kita menghabiskan banyak waktu bekerja bersama komunitas muslim... dengan membantu mereka berarti membantu kita dalam menjaga keamanan dalam negeri," tandasnya.
Meski kerap melontarkan retorika kontroversial, Trump tetap mendominasi dalam pemilihan awal Partai Republik yang digelar sejak awal Februari lalu. Untuk sementara, Trump mengungguli dua kandidat Republik lainnya, Ted Cruz dan John Kasich.
Dalam kampanyenya, Trump telah melontarkan komentar yang merendahkan wanita, imigran Meksiko dan juga warga muslim. Bahkan beberapa waktu terakhir, kampanye Trump diwarnai aksi unjuk rasa yang menyerukan kecaman terhadapnya.
Salah satunya kampanye di Wisconsin yang digelar pada Selasa (29/3) waktu setempat, yang diwarnai kehadiran ratusan demonstran yang membawa slogan anti-Trump seperti 'no hate in our state', kemudian juga 'Trump is racist and fascist' serta 'Dump Trump'.
(nvc/ita)











































