Donald Trump Sebut Warga Muslim Tidak Laporkan Aktivitas Teror

Teror Bom di Brussels

Donald Trump Sebut Warga Muslim Tidak Laporkan Aktivitas Teror

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 23 Mar 2016 16:25 WIB
Donald Trump (REUTERS/Joe Skipper)
Washington - Donald Trump menyebut warga muslim tidak berbuat banyak untuk mencegah serangan teror, seperti yang menewaskan 35 orang di Brussels, Belgia. Trump menyebut warga muslim gagal melaporkan aktivitas mencurigakan di sekitarnya.

"Ketika mereka (warga muslim) melihat masalah, mereka seharusnya segera melaporkannya, tapi mereka tidak melaporkannya, mereka benar-benar tidak melaporkannya dan itu menjadi masalah besar," sebut Trump dalam wawancara dengan televisi Inggris, ITV dan dilansir Reuters, Rabu (23/3/2016).

Trump kini menjadi kandidat terdepan Partai Republik dalam pencapresan Amerika Serikat (AS). Dalam kampanyenya, Trump banyak melontarkan seruan kontroversial, yang justru membuatnya semakin meroket di kalangan pendukungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pendukung Trump melihatnya sebagai kandidat yang banyak menyuarakan kebenaran, yang tak menyenangkan untuk didengar. Namun di sisi lain, seruan Trump memicu kemarahan banyak orang di wilayah AS dan juga belahan bumi lainnya.

Baca juga: Benci Tapi Cinta, 54 Persen Warga AS Ingin Tonjok Donald Trump

Trump yang pernah menyerukan larangan warga muslim masuk ke AS ini, menyebut sungguh memalukan karena salah satu tersangka teror Paris, Prancis pada November tahun lalu, baru bisa ditangkap belum lama ini di Brussels, setelah menjadi buron beberapa bulan.

"Dia (tersangka teror Paris) berada di lingkungan tempatnya tumbuh besar dan tidak ada seorangpun yang melaporkannya ke polisi dan seolah-olah ini akibat dari hal itu. Ini memalukan," ucap Trump.

Trump menyatakan, ada pertanda sebelum serangan ekstremis muslim di California, AS pada Desember 2015 lalu menewaskan 14 orang. Menurut Trump, seharusnya serangan itu bisa dicegah.

"Ada banyak orang di dalam masyarakat yang tahu mereka akan melakukannya (serangan teror) karena apartemen mereka penuh bom di lantai ... dan mereka tidak melaporkannya. Saya tidak tahu apa yang terjadi. Ini seperti mereka saling melindungi, tapi mereka sungguh memicu kerusakan besar. Mereka harus terbuka ke masyarakat, mereka harus melaporkan hal-hal buruk," ujarnya.

Otoritas Belgia masih menyelidiki apakah ledakan di Brussels pada Selasa (22/3) pagi, berkaitan dengan penangkapan tersangka teror Paris, Salah Abdeslam beberapa hari lalu. Abdeslam diyakini menjadi satu-satunya yang selamat dari 10 orang yang terlibat langsung dalam serangan teror Paris yang menewaskan 130 orang pada 13 November 2015.

Baca juga: Kakak Perempuan Donald Trump Dapat Surat Ancaman

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads