Bom yang Digunakan dalam Teror Brussels Dijuluki 'Mother of Satan'

Teror Bom di Brussels

Bom yang Digunakan dalam Teror Brussels Dijuluki 'Mother of Satan'

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 24 Mar 2016 18:46 WIB
Kondisi di dalam bandara Brussels usai diguncang dua ledakan (REUTERS/Jef Versele/Handout via Reuters)
Brussels - Dua bom yang meledak dan mengguncang bandara Brussels, Belgia, pada Selasa (22/3) pagi, berisi banyak paku dan baut. Dampak dari ledakan bom itu sangat destruktif jika mengenai langsung tubuh manusia.

Penyidik Belgia tengah mencari tahu bagaimana bisa sel militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) berhasil melakukan tiga aksi bom bunuh diri hingga menewaskan sedikitnya 31 orang dan melukai 300 orang lainnya. Terlebih, aksi teror ini terjadi di tengah kondisi waspada tinggi usai teror Paris tahun lalu.

Seperti dilansir The Washington Post, Kamis (24/3/2016), polisi setempat menemukan keberadaan peledak berbahan dasar peroksida, atau yang biasa disebut sebagai triacetone triperoxide (TATP) saat menggerebek apartemen yang digunakan salah satu pelaku bom Brussels di wilayah Schaarbeek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Baut yang Bersarang di Tubuh Korban Bom Brussels

Penyidik Belgia memang belum memastikan jenis peledak yang digunakan dalam aksi bom bunuh diri di bandara Brussels dan juga stasiun kereta metro Maelbeek pada Selasa (22/3). Namun jika TATP menjadi bahan utama bom yang dirakit para pelaku, maka bisa jadi serangan bom Brussels menggunakan jenis yang sama.

TATP yang sangat tidak stabil ini, banyak digunakan dalam serangan teror beberapa dekade terakhir. TATP pertama mencuat setelah tragedi 11 September 2001, ketika Richard Reid yang dijuluki 'pengebom sepatu' gagal meledakkan peledak TATP dalam penerbangan rute Paris-Miami pada Desember 2001 lalu.

Tahun 2005, TATP digunakan dalam pengeboman London yang menewaskan 65 orang. Tahun 2009, bom TATP disita dari Najibullah Zazi yang gagal melakukan serangan teror di sistem kereta bawah tanah New York City. Kemudian dalam serangan teror Paris pada November 2015 lalu, TATP juga menjadi bahan utama bom yang digunakan para pelaku.

Bahan kimia yang membentuk TATP, seperti hidrogen peroksida dan aseton, tergolong mudah didapat. Selain menemukan peledak TATP seberat 15 kilogram di apartemen pelaku, polisi juga menemukan bahan kimia pembuat bom seperti 150 liter aseton dan 30 liter oksigen cair. Para pelaku tentu bisa membeli bahan-bahan kimia itu tanpa memicu kecurigaan, terlebih jika satu pelaku hanya membeli satu bahan.

Baca juga: Dokter Sebut Luka Korban Bom Brussels Seperti di Medan Perang

Ketika dimasak, bahan kimia yang bentuknya mirip serbuk putih ini mudah menguap dan sangat kuat. TATP biasa dijuluki sebagai 'The Mother of Satan' karena hanya beberapa gram TATP bisa dengan mudah meledakkan jari tangan manusia, tentu jumlah lebih besar bersifat sangat menghancurkan.

Menurut Brian Castner yang mantan pakar penjinak bom pada Angkatan Udara Amerika Serikat menyebut, penggunaan peledak TATP di Paris dan Brussels menunjukkan bahwa jaringan teroris di Eropa telah menguasai cara memasak dan menangani TATP. "Hanya ada sedikit perakit bom yang ahli. Begitu ada satu orang yang sukses merakitnya (TATP), mereka bisa memproduksinya secara massal," sebutnya.

Salah satu pelaku bom bunuh diri Brussels, Najim Laachraoui, disebut sebagai perakit bom ISIS. Jejak DNA Laachraoui ditemukan pada peledak yang digunakan para pelaku teror Paris, November tahun lalu. Sangat tidak biasa bagi perakit bom untuk terjun langsung dalam operasi. Mungkin Laachraoui lebih memilih mati daripada ditangkap polisi.

Baca juga: Satu Lagi Tersangka Bom Brussels Diburu, Total Pelaku Jadi 5 Orang

(nvc/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads