Donald Trump Kembali Menyerang Penyiar Berita Fox News

Washington - Kandidat terdepan Partai Republik dalam pencapresan Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menyerang penyiar berita Fox News. Trump selama ini memang tidak menyukai penyiar wanita Megyn Kelly yang pernah dianggap menyudutkannya dalam debat.

Melalui akun Twitter-nya, seperti dilansir AFP, Jumat (18/3/2016), Trump menyebut Megyn Kelly gila. Beberapa waktu lalu, Trump sempat enggan ikut debat Partai Republik yang digelar Fox News karena Kelly menjadi salah satu moderatornya.

Dalam serangan terbarunya, Trump mengeluhkan Kelly yang mengundang kandidat Republik lainnya, Senator Texas Ted Cruz, hadir dalam acara bincang-bincang yang dibawakan olehnya 'The Kelly File' di televisi kabel ternama AS, Fox News. Acara Kelly itu merupakan program nomor dua yang paling banyak ditonton di Fox News setelah acara penyiar berita Bill O'Reilly.

Baca juga: Polling: Separuh Wanita AS Tidak Menyukai Donald Trump

Trump juga mengeluhkan Kelly yang dalam wawancara televisi, meminta koleganya penyiar berita O'Reilly untuk lebih membela dirinya saat mewawancarai Trump. "Acaranya yang buruk sengaja mengarahkan opini publik pada saya. Buruk!" tuding Trump merujuk pada Kelly.

"@megynkelly yang gila dan dinilai terlalu tinggi selalu mengeluh soal Trump dan dia mengabdikan acaranya untuk saya. Fokus pada hal lain Megyn!" sindir Trump masih melalui Twitter-nya.

Trump tergolong sering memposting pesan dan komentar akun orang lain yang menjelek-jelekkan Kelly. Banyaknya serangan media sosial terhadap Kelly memicu reaksi keras dari salah satu kolega Kelly.

"Obsesi terhadap @megynkelly ini sangat mengganggu dan sangat tidak presidensial. Tolong hentikan. @realDonaldTrump," kicau pakar meteorologi Fox News, Janice Dean melalui akun Twitter-nya.

Baca juga: Ini Pertanyaan Penyiar Berita Fox News yang Bikin Trump Kesal

Mengabaikan seruan itu, Trump semakin menggencarkan serangan pada Kelly dengan menyebutnya gila dan tidak layak ditonton. Menanggapi hal ini, Kelly dalam wawancara dengan majalah More mengaku berpegang pada pernyataan wanita pertama yang Perdana Menteri Inggris, Margaret Thatcher.

"Saya memikirkan pernyataan Margaret Thatcher ketika dia mengatakan, 'Saya suka ketika mereka menyerang saya secara personal karena itu artinya mereka tidak memiliki argumen politik lagi'," ucap Kelly, yang menjadi satu-satunya jurnalis wanita yang masuk daftar TIME 100: The Most Influential People in the World tahun 2014.

(nvc/nwk)