Penggal Bocah 4 Tahun, Wanita Uzbekistan Balas Dendam pada Putin

Penggal Bocah 4 Tahun, Wanita Uzbekistan Balas Dendam pada Putin

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 03 Mar 2016 17:56 WIB
Gyulchekhra Bobokulova (REUTERS/Maxim Shemetov)
Moskow - Persidangan kasus pemenggalan bocah 4 tahun oleh pengasuhnya di Rusia mulai digelar. Wanita Uzbekistan ini menyebut tindakan kejinya sebagai balasan atas serangan udara pemerintahan Presiden Vladimir Putin di Suriah yang menewaskan banyak warga muslim.

Dalam rekaman video yang diunggah ke internet, seperti dilansir Reuters, Kamis (3/3/2016), wanita bernama Gulchekhra Bobokulova (38) ini memberikan penjelasan atas aksinya memamerkan kepala korban di dekat stasiun kereta bawah tanah setempat.

"Saya membalas dendam bagi orang-orang yang darahnya tertumpah," ucap Bobokulova menjawab seseorang yang menanyainya dalam video tersebut. Wajah si penanya tidak terlihat dalam video.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Putin menumpahkan darah, pesawat-pesawat tempur melakukan pengeboman. Kenapa warga muslim dibunuh? Mereka juga ingin hidup." imbuhnya.

Baca juga: Ditangkap Atas Pembunuhan, Pengasuh Rusia Sempat Teriak 'Saya Teroris'

Militer Rusia melancarkan serangan udara di Suriah sejak 30 September 2015 lalu, untuk membantu rezim Presiden Bashar al-Assad. Serangan udara itu diklaim menargetkan kelompok radikal ISIS dan pemberontak yang melawan rezim Assad. Namun pada pelaksanaannya ikut merenggut banyak warga sipil Suriah.

Tidak diketahui pasti kapan video itu direkam, tapi Bobokulova terlihat mengenakan pakaian yang sama seperti yang dikenakannya saat hadir dalam sidang pada Rabu (2/3) waktu setempat.

Bobokulova ditangkap polisi pada Senin (29/2) setelah dia berkeliaran di jalanan dekat stasiun kereta bawah tanah di Moskow sambil menenteng kepala korban. Bobokulova dicurigai membunuh bocah perempuan berusia 4 tahun ini ketika kedua orang tua korban sedang pergi keluar bersama anak sulungnya. Bobokulova yang bekerja sebagai pengasuh korban ini, kemudian membakar rumah korban dan kabur dengan membawa potongan kepala korban.

Otoritas Rusia tengah memeriksa kejiwaan Bobokulova untuk mengetahui apakah dia memahami dan menyadari aksi kejinya. Kepolisian setempat tidak mengkaitkan kasus ini dengan terorisme meskipun Bobokulova sempat berteriak 'Saya teroris' ketika akan ditangkap. Saat hadir dalam sidang pada Rabu (2/3), Bobokolva menyebut Allah yang telah memerintahkan dirinya untuk melakukan pembunuhan itu.

Baca juga: Penggal Bocah di Rusia, Wanita Uzbekistan Mengaku Diperintah Allah

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads