Emir ISIS Lokal Berhasil Ditangkap di Libya

Tripoli - Militan radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) terus berusaha melebarkan sayapnya di Libya. Namun otoritas setempat berhasil menangkap pemimpin lokal ISIS di kota dekat ibukota Tripoli.

Disampaikan unit pasukan khusus Kementerian Dalam Negeri Libya, seperti dilansir AFP, Jumat (26/2/2016, pria bernama Mohamed Saad al-Tajuri yang juga dikenal sebagai Abu Sleiman, ditangkap di kota Sabratha, yang berjarak 70 kilometer dari ibukota Tripoli.

Tajuri disebut sebagai emir ISIS untuk wilayah Sabratha. Dia ditangkap bersama dua orang ajudannya, yang tidak disebut identitasnya. Kewarganegaraan Tajuri dan kedua ajudannya juga tidak diketahui pasti.

Kerusakan akibat bentrokan pasukan Libya dengan militan (REUTERS/Stringer)

Pengumuman itu disampaikan oleh pemerintahan Libya yang berbasis di Tripoli, yakni pemerintahan yang tidak diakui secara internasional. Pemerintahan Libya yang diakui secara internasional melarikan diri keluar dari Tripoli sejak pertengahan tahun 2014 lalu, usai milisi Fajr Libya menguasai Tripoli dan membentuk parlemen sendiri.

Dilaporkan kantor berita Lana, bentrokan terus terjadi di dua lokasi di wilayah Sabratha sebelah barat antara ISIS di Libya dengan pasukan loyalis pemerintahan Tripoli hingga Kamis (25/2). Pada Rabu (24/2), ISIS menewaskan 18 orang dalam bentrokan itu. Menurut para pejabat di Tripoli, ISIS sempat menguasai kota Sabratha sebelum akhirnya dipukul mundur milisi setempat.

Kerusakan akibat bentrokan pasukan Libya dengan militan (REUTERS/Stringer)

Sementara itu, serangan udara militer Amerika Serikat di dekat Sabratha pekan lalu, menewaskan 50 orang. Dalam serangannya, AS menargetkan lokasi yang diyakini sebagai kamp pelatihan ISIS di Libya. Otoritas Serbia menyebut dua staf kedutaannya yang disandera di wilayah itu, ikut tewas dalam serangan udara AS tersebut.

ISIS mulai mengembangkan pengaruhnya ke Libya semenjak posisinya di Suriah dan Irak terdesak oleh serangan udara Rusia dan koalisi AS, yang dilakukan terpisah. ISIS berusaha memanfaatkan perebutan kekuasaan yang tengah terjadi antara dua kubu pemerintahan berbeda di Libya.

Pada Juni tahun lalu, ISIS berhasil menguasai kota Sirte, yang ada di sebelah timur Tripoli. Militan radikal ini telah menyerang fasilitas minyak di Libya dan juga mendalangi serangkaian ledakan bom bunuh diri di negara tersebut.

Baca juga: Prancis Gelar Operasi Rahasia Melawan ISIS di Libya

(nvc/ita)