AS Sebut Belum Ada Informasi soal Tewasnya 2 Staf Kedutaan Serbia di Libya

AS Sebut Belum Ada Informasi soal Tewasnya 2 Staf Kedutaan Serbia di Libya

Dhani Irawan - detikNews
Minggu, 21 Feb 2016 04:16 WIB
Foto: REUTERS/Stringer/Files
Washington - Markas Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon, menyebut belum ada informasi tentang 2 staf kedutaan Serbia yang menjadi korban tewas karena serangan udaranya ke arah kamp latihan jihadis di Libya. Kamp itu disebut telah diamati selama berminggu-minggu sebelum serangan dilancarkan.

Juru bicara Pentagon Peter Cook menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah Serbia dan keluarga dari kedua staf tersebut. Namun dia mengatakan bahwa kondisi kematian keduanya belum jelas.

"Kami telah melihat laporan bahwa 2 sandera dari Serbia terbunuh di Libya. Saat ini, kami tidak memiliki infomasi yang mengindikasikan kematian mereka adalah karena serangan AS terhadap kamp pelatihan ISIS di Libya," ucap Cook seperti dilansir AFP, Minggu (21/2/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satuan kami telah memata-matai kamp itu selama berminggu-minggu sebelum operasi dan saat penyerangan tidak ada indikasi adanya rakyat sipil," imbuhnya.

Sebelumnya dilaporkan sedikitnya 43 orang tewas dalam serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat terhadap kamp pelatihan ISIS di Libya. Dua staf Kedutaan Serbia yang diculik di Libya tahun lalu termasuk di antara korban tewas.

Menteri Luar Negeri Serbia, Ivica Dacic mengatakan, kedua staf Kedutaan tersebut diculik pada 8 November 2015 lalu setelah konvoi kendaraan diplomatik mereka ditembaki para pria bersenjata di dekat kota Sabratha. Keduanya diidentifikasi sebagai Sladjana Stankovic, seorang staf komunikasi dan Jovica Stepic, sopir kedutaan.

"Kami sedang menunggu identifikasi para korban, jadi kami belum bisa mengkonfirmasi secara resmi informasi (kematian kedua staf) tersebut," ujar Dacic pada konferensi pers di Beograd, seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (20/2/2016).

Pesawat-pesawat tempur AS menggempur kamp pelatihan ISIS di kota Sabratha, Libya pada Jumat (19/2) waktu setempat. Ini merupakan serangan udara AS kedua kalinya yang dilancarkan terhadap ISIS di Libya dalam tiga bulan terakhir.

Kamp pelatihan tersebut terkait dengan Noureddine Chouchane, warga Tunisia yang dituduh otoritas Tunisia terlibat dalam serangan-serangan di museum dan resor pantai Sousse di Tunisia. Puluhan turis tewas tewas dalam serangan-serangan pada tahun 2015 tersebut. Chouchane diyakini termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan AS tersebut. (dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads