Kekristenannya Dikritik Paus Fransiskus, Donald Trump Geram

Kekristenannya Dikritik Paus Fransiskus, Donald Trump Geram

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 19 Feb 2016 10:56 WIB
Donald Trump (Foto: REUTERS/Jim Bourg)
Washington, - Kekristenan bakal calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump dikritik oleh Paus Fransiskus. Miliarder AS itu pun menanggapi geram kritikan Paus tersebut.

"Bagi seorang pemimpin agama mempertanyakan keyakinan seseorang, itu hal tercela," ujar Trump dalam statemen yang disampaikan di acara kampanyenya di South Carolina.

"Saya bangga menjadi seorang Kristen dan sebagai presiden saya tak akan membiarkan Kekristenan terus-menerus diserang dan dilemahkan," imbuh kandidat dari Partai Republik itu seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (19/2/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak berhenti di situ, Trump pun melontarkan kata-kata pedas terhadap Paus. "Jika dan ketika Vatikan diserang oleh ISIS, yang seperti semua orang tahu bahwa itu piala utama ISIS, saya bisa janjikan bahwa Paus hanya akan berharap dan berdoa bahwa Donald Trump menjadi presiden, karena ini tidak akan terjadi (jika Trump menjadi presiden)," cetus Trump.

Hal tersebut disampaikan Trump setelah Paus mengatakan, bahwa Trump tak bisa mengaku sebagai seorang Kristen sementara dirinya bersumpah untuk membangun tembok perbatasan guna mencegah imigran masuk.

"Setiap orang, siapapun itu, yang hanya ingin membangun tembok-tembok dan bukannya jembatan-jembatan, bukanlah seorang Kristen," kata Paus kepada para jurnalis dalam perjalanan pulangnya usai kunjungan ke Meksiko.

"Memilih, tidak memilih, saya tak akan ikut campur. Namun saya cuma mengatakan, jika dia (Trump) mengatakan hal-hal tersebut, orang ini bukan Kristen," imbuh Paus.

Belum lama ini, Trump menuai kontroversi setelah menyebut Meksiko mengirimkan para penjahat ke AS. Miliarder AS itu pun bersumpah akan membangun tembok di perbatasan AS bagian selatan, untuk mencegah para migran masuk secara ilegal ke AS.Β 

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads