"Tekad kami adalah untuk membalas serangan yang telah berupaya memecah kesatuan kita. Perlu diketahui bahwa Turki tak akan menahan diri dan dapat menggunakan haknya untuk mempertahankan diri setiap saat," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan merespons ledakan yang terjadi seperti dikutip dari ABC News, Kamis (18/2/2016).
Serangan yang terjadi pada Rabu malam (17/2) waktu setempat terjadi bersamaan dengan pemerintah Turki melawan pemberontak Kurdi. Turki juga tengah bersama dengan kelompok yang dipimpin oleh Amerika Serikat untuk memerangi ISIS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat ledakan terjadi, bus tersebut tengah mengantre di lampu lalu lintas di sebuah persimpangan. Deputi PM Turki Numan Kurtulmus menyatakan bahwa ada pasukan militer yang juga menjadi korban ledakan. (bag/yds)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini