Dalam pernyataannya, otoritas Saudi menyatakan kesiapannya mengerahkan tentaranya ke wilayah Suriah, demi memerangi langsung ISIS. Namun Saudi masih menunggu keputusan AS yang memimpin koalisi melawan ISIS.
"Intervensi ini, jika memang terjadi, tidak akan banyak membantu musuh-musuh ISIS ...," demikian pernyataan ISIS dalam editorial surat kabar mingguan ISIS bernama al-Naba, seperti dilansir Reuters, Rabu (17/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meskipun demikian, pandangan ISIS terhadap intervensi ini tidak akan jauh berbeda dari pandangan terhadap intervensi AS demi membantu kaum yang ditolak (Syiah-red) dan kelompok Kurdi yang murtad maupun intervensi Rusia demi membantu Nusairis (Alawite -- elite yang menguasai Suriah)," imbuh pernyataan ISIS tersebut.
"ISIS akan tetap bertempur melawan mereka yang murtad, tidak peduli bagaimana mereka mengubah warna kulit mereka, bahasa dan negara asal," sebut ISIS.
Awal bulan ini, Saudi menyatakan bahwa untuk bisa mengalahkan ISIS di Suriah, koalisi AS perlu mengkombinasikan serangan udara dengan operasi darat. Saudi yang merupakan pendukung utama pemberontak yang melawan Assad ini, menjadi anggota aktif koalisi AS melawan ISIS sejak tahun 2014 lalu.
Baca juga: Siap Kirim Tentara ke Suriah, Arab Saudi Tunggu Keputusan AS
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini