Dituduh Tewaskan Puluhan Warga Sipil Suriah, Rusia Membantah Keras

Dituduh Tewaskan Puluhan Warga Sipil Suriah, Rusia Membantah Keras

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 16 Feb 2016 17:11 WIB
dampak serangan Rusia di Suriah (Foto: REUTERS/Khalil Ashawi)
Moskow, - Pemerintah Turki menuduh Rusia telah melancarkan serangan-serangan rudal yang menewaskan puluhan warga sipil Suriah pada Senin, 15 Februari waktu setempat. Namun Rusia membantah keras tuduhan tersebut.

"Kami pastinya tidak menerima pernyataan-pernyataan seperti itu, terlebih lagi karena setiap kali mereka membuat pernyataan-pernyataan ini, mereka tak bisa membuktikan tuduhan tak berdasar mereka dengan cara apapun," tegas Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita Reuters, Selasa (16/2/2016).

Pada Senin (15/2) waktu setempat, serangan rudal-rudal menghantam sejumlah rumah sakit, sekolah dan target-target sipil lainnya di Suriah. Serangan rudal itu disebut pemerintah Turki, dilakukan oleh militer Rusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turki bahkan menuding Rusia melakukan kejahatan perang terang-terangan. Kementerian Luar Negeri Turki pun mengingatkan adanya konsekuensi yang lebih besar dan serius, jika Rusia tidak segera menghentikan serangan-serangan tersebut.

Kecaman atas serangan rudal itu juga disampaikan pemerintah Prancis. "Saya mengecam keras serangan baru yang disengaja terhadap rumah sakit," kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault dalam statemen seperti dilansir kantor berita Reuters, Selasa (16/2/2016).

"Serangan-serangan terhadap fasilitas medis merupakan kejahatan perang," imbuhnya.

Kecaman serupa disampaikan pemerintah Amerika Serikat. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS John Kirby mengatakan, serangan-serangan tersebut terjadi di tengah gencarnya seruan untuk menghindari menyerang warga sipil di Suriah.

"Ini menimbulkan keraguan akan kesediaan dan/atau kemampuan Rusia untuk membantu menghentikan kebrutalan rezim Assad (Presiden Suriah Bashar al-Assad) yang terus berlangsung terhadap rakyatnya sendiri," cetus Kirby.

Menurut badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sekitar 50 warga sipil tewas ketika serangan rudal menghantam sejumlah target sipil pada Senin (15/2) waktu setempat, termasuk lima pusat medis dan dua sekolah di kota Azaz, Suriah yang dikuasai pemberontak, yang berada di dekat perbatasan Turki. (ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads