Gempa Taiwan Tewaskan 55 Orang, Pemerintah Beri Rp 13 M untuk Korban

Gempa Taiwan Tewaskan 55 Orang, Pemerintah Beri Rp 13 M untuk Korban

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 11 Feb 2016 11:21 WIB
Foto: REUTERS/Pichi Chuang
Taipei - Korban tewas akibat gempa bumi 6,4 Skala Richter (SR) yang mengguncang Taiwan, hingga merobohkan apartemen bertambah menjadi 55 orang. Otoritas Taiwan memberikan kompensasi 1 juta dolar Taiwan atau Rp 13,4 miliar untuk setiap keluarga korban.

Disampaikan Badan Pemadam Kebakaran Nasional, seperti dilansir media lokal, Focus Taiwan News Channel, Kamis (11/2/2016), sejauh ini 55 orang dipastikan tewas akibat gempa yang melanda pada Sabtu (6/2) pagi waktu setempat.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 53 korban tewas di antaranya ditemukan di reruntuhan kompleks apartemen Wei-kuan Jinlong di distrik Yongkang, Tainan. Dua korban tewas lainnya berasal dari distrik lain, yakni distrik Gueiren di Tainan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

REUTERS/Tyrone Siu


Hingga Kamis (11/2) pukul 09.00 waktu setempat, dilaporkan sekitar 83 orang masih terjebak di dalam reruntuhan apartemen 16 lantai tersebut. Sejumlah gedung lainnya di kota Tainan roboh dan rusak akibat gempa, namun apartemen Wei-kuan roboh paling parah.

Perdana Menteri Taiwan Simon Chang pada Rabu (10/2), menyatakan pemerintahan akan memberikan uang dukacita sebesar 1 juta dolar Taiwan untuk setiap keluarga korban. Chang menjamin dana itu benar-benar sampai ke tangan setiap keluarga korban sesegera mungkin.

Penghitungan otoritas setempat menyebut, sekitar 548 orang lainnya luka-luka akibat gempa ini.

REUTERS/TyroneSiu


Chang juga meminta kantor-kantor pemerintah di Taiwan untuk mengibarkan bendera setengah tiang pada 15 Februari mendatang, sebagai bentuk duka cita. Kebanyakan kantor di Taiwan baru akan beroperasi kembali pada 15 Februari setelah libur Imlek selama 9 hari sejak 8 Februari.

Yang terbaru, otoritas Taiwanย menginterogasi tiga orang yang diyakini bertanggung jawab atas robohnya apartemen 16 lantai tersebut. Hasil penyelidikan awal menemukan cacat pada konstruksi gedung yang dibangun tahun 1994 lalu. Beberapa foto reruntuhan dari lokasi kejadian menunjukkan adanya kaleng kubus dan polystyrene, bahan baku plastik, di dalam struktur dinding beton gedung.

Kaleng kubus pada struktur bangunan apartemen (REUTERS/Tyrone Siu/Files)

Baca juga: Menlu: 10 WNI Luka Ringan Akibat Gempa di Taiwan, Tak Ada Korban Jiwa

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads