Beberapa waktu terakhir, otoritas China dan Jepang sepakat untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara yang selama ini dilanda ketegangan sisa-sisa Perang Dunia II dan juga pertikaian maritim. Dengan hubungan yang belum pulih, tudingan spionase yang dilontarkan China terhadap sejumlah warga negara Jepang seolah menjadi pemicu ketegangan baru antara kedua negara.
Disampaikan juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga, seperti dilansir AFP, Senin (1/2/2016), bahwa otoritas China memberitahukan penahanan satu lagi warga Jepang. Disebutkan bahwa warga Jepang itu ditangkap di Beijing pada Juni tahun lalu, namun baru resmi ditahan bulan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah bersiap untuk mendukung warganya secara tepat melalui kantor-kantor diplomatik di luar negeri," imbuhnya.
Hanya sedikit informasi yang diberikan mengenai warga Jepang yang ditahan otoritas China itu. Suga sebelumnya mengumumkan ada empat warga negara Jepang yang ditahan di China, tiga orang berjenis kelamin laki-laki dan satu lagi berjenis kelamin perempuan.
Penangkapan ini terjadi ketika China menahan beberapa warga negara asing lainnya terkait kecurigaan terkait isu keamanan di wilayahnya. Pekan lalu, China mendakwa seorang warga negara Kanada atas tudingan spionase dan pencurian rahasia negara.
Sedangkan bulan lalu, aktivis asal Swedia bernama Peter Dahlin ditahan atas tudingan membahayakan keamanan nasional. Dahlin telah dideportasi ke Swedia pekan lalu.
Baca juga: Wanita Jepang Ditangkap di China Terkait Spionase
(nvc/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini