Wanita Jepang Ditangkap di China Terkait Spionase

Wanita Jepang Ditangkap di China Terkait Spionase

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 26 Des 2015 16:14 WIB
Ilustrasi (Pawel Kopczynski/REUTERS)
Beijing - Satu lagi warga Jepang ditangkap di China karena dituding mata-mata. Otoritas China sebelumnya telah menangkap dua warga Jepang lainnya, awal tahun ini, atas tudingan spionase.

Sekretaris Kabinet pemerintah Jepang, Yoshihide Suga menuturkan dalam konferensi pers bahwa warga Jepang ketiga yang ditangkap ini berjenis kelamin perempuan. Wanita yang tidak disebut namanya ini diamankan dan diinterogasi sejak Juni lalu di Shanghai, namun baru resmi ditahan bulan lalu.

Suga tidak menyebut lanjut soal kasus yang membuat wanita Jepang itu ditangkap. Demikian seperti dilansir Reuters, Sabtu (26/12/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang menyebut kasus ini tengah diselidiki sesuai hukum yang berlaku. "Kami telah melaporkan situasi ini ke pihak Jepang," sebut Lu dalam konferensi pers, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Pada September lalu, otoritas China menyatakan telah menangkap dua warga Jepang terkait spionase. Seorang pejabat kedutaan China di Tokyo kemudian memastikan bahwa dua warga Jepang itu telah resmi ditahan.

Dalam pernyataannya, Suga menyebut ada satu lagi pria Jepang yang ditangkap sejak Juni lalu dan kini berada dalam penahanan kriminal di China. Oleh media Jepang, pria itu dilaporkan ditangkap karena membantu warga Korea Utara melarikan diri.

Suga menegaskan bahwa Jepang tidak melakukan spionase semacam itu di negara manapun. Namun dia enggan memberikan komentar lebih spesifik terkait kasus ini. "Jepang tidak terlibat aktivitas semacam itu di negara manapun," ucapnya singkat.

Presiden China Xi Jinping meningkatkan aturan dan hukum keamanan yang sudah sebelumnya sudah ketat, termasuk membentuk komisi keamanan nasional yang baru dan mengganti nama undang-undang keamanan nasional yang berlaku sejak 1993 sebagai Undang-undang Pemberantasan Spionase.

Sementara itu, hubungan China dengan Jepang sendiri sudah lama bermasalah dengan adanya sengketa wilayah. Meskipun sejak pertemuan antara Presiden Xi dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada November 2014 lalu, hubungan keduanya mulai mengalami peningkatan.

(nvc/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads