Warga Australia Perekrut ISIS Tewas

Warga Australia Perekrut ISIS Tewas

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 01 Feb 2016 12:42 WIB
Warga Australia Perekrut ISIS Tewas
Ilustrasi (Reuters)
Canberra - Seorang warga Australia yang menjadi perekrut kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) paling senior di Suriah dikabarkan tewas. Pria Australia ini diyakini terlibat dalam rencana serangan teror pada peringatan Hari Anzac tahun lalu.

Kabar kematian Neil Prakash ini muncul pada aplikasi komunikasi aman, Telegram yang banyak digunakan para militan ISIS. Media lokal Melbourne, Herald Sun mengutip seorang anggota ISIS yang membenarkan kabar kematian Prakash ini.

"Diposting melalui Telegram," ucap anggota ISIS yang tidak disebut identitasnya kepada Herald Sun dan dilansir AFP, Senin (1/2/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak mengenalnya, tapi saya mendengar kabar itu," imbuhnya.

Prakesh diketahui meninggalkan Australia pada tahun 2013 untuk pergi ke Suriah. Herald Sun tidak menyebut lebih lanjut kapan dan di mana Prakash tewas. Otoritas Australia sendiri belum mengkonfirmasi secara resmi kematian Prakash.

"Belum bisa mengkonfirmasi laporan kematian Neil Prakash mengingat situasi keamanan di Suriah dan Irak saat ini," kata juru bicara Jaksa Agung Australia George Brandis secara terpisah.

Prakash yang juga dikenal dengan nama alias Abu Khaled al-Cambodi, dikait-kaitkan dengan rencana serangan teror pada peringatan Hari Anzac, yang merupakan peringatan untuk menghormati korban perang Australia.

Sebelumnya, pemuda Australia berusia 19 tahun bernama Sevdet Besim telah dijerat empat dakwaan terkait perencanaan serangan teror pada 25 April tahun lalu. Sedangkan di Inggris, seorang remaja putra berusia 15 tahun ditangkap pada Oktober 2015 dan telah divonis 5 tahun penjara karena menghasut Besim untuk melakukan serangan teror di Australia.

Otoritas Australia menaikkan level ancaman teror ke tingkat tertinggi sejak tahun 2014. Serangkaian penggerebekan antiterorisme dilakukan aparat penegak hukum Australia. Aturan hukum baru yang fokus mengatur soal ekstremisme di wilayah Australia pun diberlakukan. Australia juga memperketat pengamanan bagi warganya yang berniat pergi ke wilayah konflik, termasuk Suriah dan Irak.

Baca juga: Australia Gerebek Rumah Dokter yang Muncul di Video Propaganda ISIS

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads