Pemangkasan gaji tersebut disampaikan kelompok pemantau HAM Suriah, Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di London, Inggris. Kelompok yang laporannya berasal dari jaringan aktivis, paramedis dan petempur di Suriah tersebut, merilis statemen ISIS mengenai pemotongan gaji tersebut.
"Dikarenakan keadaan luar biasa yang dialami ISIS, maka keputusan diambil untuk memotong gaji para mujahiddin hingga separuhnya," demikian statemen ISIS seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (20/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut kepala Observatory, Rami Abdel Rahman, dengan pemotongan gaji ini maka para anggota ISIS akan mendapatkan gaji sekitar US$ 200 dari sebelumnya US$ 400 per bulan.
Diduga kesulitan keuangan yang dialami kelompok radikal ini, sebagai akibat gencarnya serangan-serangan udara koalisi yang dipimpin Amerika Serikat terhadap sejumlah infrastruktur minyak yang dikuasai ISIS di Suriah dan Irak.
(ita/ita)











































