Di Australia, Helikopter Jadi Alat Pengembala Sapi Lho

Jelajah Australia

Di Australia, Helikopter Jadi Alat Pengembala Sapi Lho

Nograhany Widhi K - detikNews
Selasa, 10 Nov 2015 12:53 WIB
Di Australia, Helikopter Jadi Alat Pengembala Sapi Lho
Foto: Heidi Morris via abc.net.au
Darwin - Rata-rata peternak sapi di Northern Territory (NT) Australia punya lahan yang luas dan hewan ternak banyak, dikelola dengan efisien. Tenaga kerja sedikit dan memakai teknologi, antara lain memakai pesawat helikopter untuk menggembalakan (mustering) sapi.

"Saya biasanya menggembalakan ternak (mustering) untuk digemukkan ke rawa-rawa berumput hijau selama 3 bulan," tutur Markus kala ditemui 2 media Indonesia, termasuk detikcom,atas kerja sama dengan Australia Plus ABC International di peternakannya, Mount Ringwood Station, Adelaide River, NT pada September 2015 lalu.

Proses mustering itu, imbuh Markus, biasa dilakukan pada bulan Mei. Sapi-sapi akan digemukkan selama 3 bulan hingga Juli. Sapi yang di-mustering untuk digemukkan itu adalah sapi yang telah disteril dan 2.000 sapi muda yang khusus dibeli Markus untuk dijual kembali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokumentasi penggembalaan sapi dengan helikopter (Foto: Matt Gane via abc.net.au)


Markus membawa ribuan ternaknya ke rawa-rawa berumput hijau di lahan berumput hijau miliknya, jika ada bagian lahannya yang seluas 40.000 hektar itu bagian berumput hijau. Jika tidak, maka dia akan menyewa lahan milik 'tetangga' peternaknya yang berawa-rawa dan masih banyak rumput hijaunya. Dalam kenyataan, lahan milik 'tetangga' ini bisa belasan bahkan puluhan kilometer jauhnya.  

Markus memanfaatkan teknologi untuk proses mustering ini. Kadang memakai kuda, anjing, motor ATV hingga helikopter. Hal ini tentunya belum pernah ditemukan di Indonesia.

Penggembalaan sapi memakai helikopter (Foto: Australia Plus Indonesia)


"Biasanya memakai 2 sampai 3 helikopter," tutur Markus.

Helikopter yang di Jakarta dan Indonesia biasa dipakai sebagai transportasi premium, di NT dipakai sebagai alat pengumpul ternak. Tentulah sangat mahal sewanya. Hal ini pun diakui Markus.

"Satu helikopter per jam biayanya AUS$ 350 (sekitar Rp3,5 juta),"  ungkapnya.

Padahal sehari, helikopter itu bisa menggembalakan ternak selama 5-8 jam. Belum lagi untuk mengembalikannya ke kandang 3 bulan kemudian.

"Iya memang mahal mustering dengan helikopter, tapi lebih efektif dan efisien bagi saya dibanding mustering lewat darat pakai motor atau hewan lain," jelasnya.

Jadi berapa biaya total mustering itu dengan memakai helikopter?

"Total tagihannya sekitar AUS$ 50 ribu (sekitar Rp500.000.000) per tahun," jawab Markus yang dikonfirmasi ulang detikcom via email.



Baca terus fokus Jelajah Australia, dan ikuti Hidden Quiz-nya!
Halaman 2 dari 1
(nwk/hen)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads