Ribuan Warga Rusia Berkabung Bagi Korban Pesawat Jatuh di Mesir

Ribuan Warga Rusia Berkabung Bagi Korban Pesawat Jatuh di Mesir

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 02 Nov 2015 12:02 WIB
Foto: REUTERS/Peter Kovalev
Moskow - Warga Rusia masih terus berkabung atas tewasnya 224 orang dalam pesawat maskapai Kogalymavia yang jatuh di Mesir. Bendera setengah tiang dikibarkan di sebagian besar wilayah Rusia sebagai bentuk duka cita.

Seperti dilansir AFP, Senin (2/11/2015), warga Rusia berkumpul di Bandara Pulkovo, St Petersburg yang merupakan kota kedua terbesar di Rusia. Mereka mendirikan memorial di dekat area kedatangan bandara untuk mengenang para korban tewas.

Memorial di Bandara Pulkovo, St Petersburg (REUTERS/Peter Kovalev)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari total 217 penumpang dan tujuh awak yang ada di dalam pesawat, sekitar 214 orang berkewarganegaraan Rusia dan tiga orang lainnya berasal dari Ukraina. Terdapat 17 anak-anak di dalam pesawat yang terbang dari Bandara Sharm El-Sheikh, Mesir menuju St Petersburg, Rusia tersebut.

"Bisakah Anda bayangkan, orang-orang datang untuk menjemput anak-anak mereka, cucu mereka, hanya untuk menemukan mereka sudah tidak ada," tutur Galina Grigoryeva (34), salah satu dari sekian banyak orang yang berkumpul di Bandara Pulkovo.

"Ketika saya mengetahui kabar ini (pesawat jatuh), saya menangis," imbuhnya.

(REUTERS/Peter Kovalev)


Presiden Vladimir Putin telah menetapkan 1 November sebagai hari berkabung nasional untuk seluruh rakyat Rusia. Pada Minggu (1/11) malam, ribuan orang berkumpul di Alun-alun St Petersburg, di depan Museum Hermitage. Mereka mengheningkan cipta, melepaskan merpati dan balon ke udara sebagai bentuk penghormatan bagi seluruh korban.

"Sangat tidak mungkin bagi saya untuk tidak datang. Menyedihkan saat berpikir dia tidak lagi ada," ucap warga setempat, Nika Kletskikh (27) yang kehilangan sahabatnya dalam insiden tersebut.

(REUTERS/Maxim Shemetov)


Bendera setengah tiang berkibar di gedung parlemen Rusia kemudian juga di Kremlin, istana kepresidenan Rusia serta di beberapa gedung pemerintah setempat. Otoritas setempat mendirikan pusat krisis di sebuah hotel dekat Bandara Pulkovo, di mana keluarga korban diundang untuk memberikan sampel DNA dan para psikolog memberikan pendampingan. (nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads