Seperti dilansir AFP, Senin (2/11/2015), warga Rusia berkumpul di Bandara Pulkovo, St Petersburg yang merupakan kota kedua terbesar di Rusia. Mereka mendirikan memorial di dekat area kedatangan bandara untuk mengenang para korban tewas.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisakah Anda bayangkan, orang-orang datang untuk menjemput anak-anak mereka, cucu mereka, hanya untuk menemukan mereka sudah tidak ada," tutur Galina Grigoryeva (34), salah satu dari sekian banyak orang yang berkumpul di Bandara Pulkovo.
"Ketika saya mengetahui kabar ini (pesawat jatuh), saya menangis," imbuhnya.
![]() |
Presiden Vladimir Putin telah menetapkan 1 November sebagai hari berkabung nasional untuk seluruh rakyat Rusia. Pada Minggu (1/11) malam, ribuan orang berkumpul di Alun-alun St Petersburg, di depan Museum Hermitage. Mereka mengheningkan cipta, melepaskan merpati dan balon ke udara sebagai bentuk penghormatan bagi seluruh korban.
"Sangat tidak mungkin bagi saya untuk tidak datang. Menyedihkan saat berpikir dia tidak lagi ada," ucap warga setempat, Nika Kletskikh (27) yang kehilangan sahabatnya dalam insiden tersebut.
![]() |
Bendera setengah tiang berkibar di gedung parlemen Rusia kemudian juga di Kremlin, istana kepresidenan Rusia serta di beberapa gedung pemerintah setempat. Otoritas setempat mendirikan pusat krisis di sebuah hotel dekat Bandara Pulkovo, di mana keluarga korban diundang untuk memberikan sampel DNA dan para psikolog memberikan pendampingan. (nvc/ita)