Berawal ketika Kevin Rudd dari Partai Buruh Australia terpilih menjadi PM Australia dalam pemilu federal tahun 2007 lalu. Saat itu, Rudd mengalahkan kandidat incumbent dari Partai Liberal Australia, John Howard. Demikian seperti dilansir Reuters dan The Atlantic, Selasa (15/9/2015).
Selang 3 tahun menjabat atau pada Juni 2010, Rudd dikalahkan oleh wakilnya sendiri, Julia Gillard dalam voting internal Partai Buruh Australia. Tahun 2013, Rudd kembali menantang Gillard dan voting internal digelar Partai Buruh Australia, yang saat itu berkuasa. Gillard kalah dari Rudd dalam voting internal itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abbott lantas menjabat PM Australia sejak 18 September 2013. Hingga akhirnya pada Senin (14/9) kemarin, Abbott ditantang oleh menterinya sendiri, Malcolm Turnbull. Voting internal digelar Partai Liberal Australia dan hasilnya 54 suara mendukung Turnbull, sedangkan Abbott hanya memperoleh 44 suara.
Turnbull resmi dilantik sebagai PM Australia ke-29 pada Selasa (15/9) ini. Turnbull juga tercatat sebagai PM Australia ke-5 dalam kurun waktu 8 tahun terakhir, dengan catatan Rudd menjabat dua periode.
Profesor emeritus Ilmu Politik pada University of Sydney, Rod Tiffen menuturkan pada Reuters, Abbott tercatat sebagai PM paling singkat menjabat dan paling cepat dilengserkan di Australia, dalam periode 8 tahun ini. Media Australia, 9news.com.au melaporkan, Abbott hanya menjabat PM Australia selama 1 tahun 360 hari.
"Cukup menakjubkan untuk berpikir bahwa kita memiliki dua perdana menteri yang dilengserkan pada periode pertama, yang tidak pernah terjadi sejak Perang Dunia II. Hal ini menunjukkan tingkat ketidakstabilan di dalam tubuh partai yang kita miliki sekarang," cetusnya. (nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini