Pengumuman kepastian puing sayap pesawat atau flaperon yang ditemukan di Pulau La Reunion, pekan lalu, benar merupakan bagian dari MH370 yang hilang, disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Namun keluarga korban tidak begitu saja percaya dengan klaim tersebut.
"Cari orang-orangnya (penumpang MH370) untuk kami. Kami mencurigai puing pesawat itu palsu. Bagian yang sudah digunakan dan ditukar dalam perawatan bisa saja dilemparkan ke sana, tapi orang-orangnya tidak bisa ditemukan," ujar salah satu keluarga korban, Liu Kun yang adik laki-lakinya ada di dalam MH370, kepada Reuters via telepon, Kamis (6/8/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak percaya informasi apapun yang diberikan oleh pemerintah Malaysia," tegasnya.
Keluarga korban asal China lainnya menyerukan lebih banyak fakta, bukan hanya dugaan terkait kepastian keluarga tercinta mereka yang ada di dalam MH370. Sekitar 10 anggota keluarga korban menyerbu kantor maskapai MAS di Beijing untuk menuntut kebenaran soal MH370.
"Apa arti puing kecil jika dibandingkan dengan pesawat seberat 230 ton? Kenapa mereka berusaha membodohi kita? ... Untuk memaksa kita menerima uang kompensasi? Tentu kami tidak akan menerimanya," ucap Zhang Meiling yang putrinya ada di dalam MH370.
Keluarga korban lainnya berniat mendorong pemerintah Malaysia untuk membawa mereka ke Pulau La Reunion, tempat puing MH370 ditemukan. (nvc/ita)