Dianggap Kultus Agama Menyesatkan, Yoga Dilarang di Rusia

Dianggap Kultus Agama Menyesatkan, Yoga Dilarang di Rusia

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 01 Jul 2015 11:39 WIB
Ilustrasi (Getty Images)
Moskow - Pemerintahan Vladimir Putin melarang yoga bagi seluruh warganya. Alasannya, yoga dianggap sebagai kultus keagamaan yang menyesatkan.

Seperti dilansir news.com.au, Rabu (1/7/2015), otoritas Rusia menyebut yoga yang berasal dari India ini sebagai kultus keagamaan yang menyesatkan, yang harus dilarang dari seluruh tempat publik demi keselamatan warga Rusia.

Media setempat, The Moscow Times menyebut otoritas di kota Nizhnevartovsk, pusat wilayah Rusia telah bertindak dengan mencegah gedung-gedung setempat untuk menjadi lokasi kelas yoga. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi penyebaran kultus keagamaan menyesatkan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedikitnya dua studio untuk kelas Hatha yoga menerima surat, yang isinya mendesak mereka untuk mencegah penyebaran kultus keagamaan baru. Surat itu menyebut Hatha yoga sangat lekat dengan praktik keagamaan, dan meminta pemilik properti untuk menghentikan kelas yoga yang digelar di tempatnya.

"Orang-orang ketakutan sekaligus merasa geli," ucap salah satu guru yoga di Ingara Shcool, Inga Pimenova menanggapi larangan yoga ini.

Dua studio yoga di kota tersebut menyewa tempat di sebuah aula di stadion setempat yang disebut Samotlor. Hatha yoga merupakan salah satu cabang yoga yang menekankan pada gerakan fisik dan fokus pernapasan mendalam.

Yoga memang banyak digemari warga dunia, karena dianggap sebagai olah tubuh yang mampu mendamaikan pikiran. Kendati demikian, praktik yoga memang sangat kental dengan filosofi India. Namun sekitar 99,9 persen otoritas dunia tidak menganggap yoga terkait ekstremisme agama.

Larangan semacam ini bukan pertama kalinya terjadi di Rusia. Sebelumnya pemerintah Rusia pernah melarang masuknya keju dari Ukraina dengan alasan terkontaminasi. Kemudian serial televisi asal AS 'House of Cards' juga dilarang karena bisa menginspirasi pemberontakan. Selain itu, pendidikan seks dan unjuk rasa kaum gay juga dilarang di negara ini. (nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads