Ibu di India Carikan Jodoh Anaknya yang Gay Lewat Surat Kabar

Ibu di India Carikan Jodoh Anaknya yang Gay Lewat Surat Kabar

Novi Christiastuti Adiputri - detikNews
Rabu, 20 Mei 2015 19:15 WIB
(indianexpress.com/Facebook)
New Delhi - Seorang ibu di India mencarikan jodoh bagi anaknya yang gay via surat kabar. Ini merupakan iklan pernikahan gay pertama yang pernah dipublikasikan di India, yang menganggap homoseksual adalah ilegal.

Iklan ini dipublikasikan oleh surat kabar Mid-Day pada edisi Selasa (20/5), yang merupakan tabloid ternama di wilayah Mumbai. Iklan ini muncul di halaman pernikahan Mid-Day setelah tiga surat kabar ternama India menolak untuk menampilkan iklan ini dalam halaman mereka.

Sang ibu yang bernama Padma Iyer berniat mencarikan calon suami bagi anak laki-lakinya yang gay dan seorang aktivis HAM setempat, Harish. Harish sendiri menyadari ibunya membuat iklan di surat kabar bagi dirinya.

"Seeking 25-40, Well-placed, Animal-Loving, Vegetarian GROOM for my SON (36, 5'11") who works with an NGO, Caste No Bar (Though IYER Preferred)," demikian bunyi iklan tersebut dalam bahasa Inggris, seperti dilansir AFP, Selasa (20/5/2015).

Ribuan iklan pernikahan semacam ini tergolong biasa ditampilkan dalam surat kabar India dan bahkan memiliki halaman sendiri. Terlebih ada tradisi sejak lama di India bahwa calon pendamping bagi seseorang dicarikan oleh keluarga, terutama orangtuanya.

Mengomentari iklan ini, Harish menyebut ibunya sama seperti para ibu di India pada umumnya, yang sangat khawatir dalam mencari pendamping hidup bagi anaknya dan merencanakan pernikahan anaknya.

"Ibu pikir saya perlu untuk segera berumah tangga karena saya semakin tua," ucap Harish yang kini berusia 36 tahun ini.

"Orangtua pada umumnya khawatir dengan masa depan anak-anak mereka, baik anaknya gay atau tidak," imbuhnya.

Lebih lanjut, Harish menuturkan, sudah ada enam respons atas iklan yang menurutnya, merupakan iklan pernikahan gay pertama dalam surat kabar India. Awalnya, terang Harish, sang ibu hendak memasang iklan ini di media ternama India lainnya, seperti Times of India, DNA dan juga Hindustan Times. Times of India dan DNA menolak menampilkan iklan ini dengan alasan hukum, sedangkan Hindustan Times tidak memberi alasan.

"Secara editorial mereka menunjukkan dukungan bagi hak kaum LGBT (Lesbian Gay Bisexual Transgender), tapi ketika datang pada pembicaraan yang sebenarnya, mereka bersembunyi di belakang hukum," sebut Harish kepada AFP.

Pada tahun 2013, Mahkamah Agung India mengembalikan larangan homoseksual yang berlaku pada zaman kolonial. Keputusan ini mengejutkan para aktivis HAM dan komunitas gay serta lesbian di India.

Meskipun persidangan atas aktivitas seks sesama jenis jarang terjadi di India, namun komunitas gay di India terus menghadapi diskriminasi dan pelecehan dari kepolisian setempat.

(Novi Christiastuti Adiputri/Nograhany Widhi K)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads