Dilansir CNN, Sabtu (4/4/2015), Cynthia Cheroitich mengaku mengunci dirinya di dalam lemari dan menutupi seluruh bagian tubuhnya dengan tumpukan baju saat para militan menyerang kampusnya pada 2 April lalu. Dirinya juga nekat meminum krim tubuh untuk bertahan hidup.
"Mereka memerintahkan teman-teman saya yang bersembunyi di bawah tempat tidur untuk keluar. Dan ketika mereka sudah di luar, para militan ini berkata siapapun yang tak dapat berbicara dengan bahasa Muslim harus berbaring. Sementara yang dapat melakukannya disuruh pindah ke sisi lain," ujarnya kepada CNN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para penyerang bertopeng menembak para mahasiswa dan melemparkan granat di kampus yang terletak di Garissa. Penyerangan berlangsung selama 13 jam.
Tentara Kenya lantas menyerbu para kelompok militan di areal kampus. Terdengar bunyi tembakan dan ledakan. "Kami menyapu daerah itu," kata Menteri Dalam Negeri Kenya Joseph Nkaiserry seperti dilansir AFP, Jumat (3/4).
(rni/mpr)