Mabuk Usai Pesta, 2 Agen Secret Service Tabrak Pembatas Gedung Putih

Mabuk Usai Pesta, 2 Agen Secret Service Tabrak Pembatas Gedung Putih

- detikNews
Kamis, 12 Mar 2015 16:35 WIB
Ilustrasi
Washington - Otoritas Amerika Serikat tengah menyelidiki insiden yang dipicu kelakuan buruk agen Secret Service yang bertugas mengawal Gedung Putih. Dilaporkan beberapa agen menabrak pembatas Gedung Putih saat mengemudi sambil mabuk.

Insiden ini pertama kali dilaporkan oleh media AS, The Washington Post. Namun seorang pejabat Gedung Putih mengkonfirmasi kebenaran insiden ini kepada CNN, seperti dilansir pada Kamis (12/3/2015).

Sumber dari Gedung Putih itu menyebut, dua agen senior Secret Service menabrakkan mobil mereka ke salah satu pembatas keamanan Gedung Putih di Washington. Insiden terjadi pekan lalu, setelah keduanya menghadiri pesta perpisahan Direktur Secret Service Ed Donovan yang pensiun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diduga kuat, kedua agen senior itu dalam keadaan mabuk saat kejadian. Parahnya, salah satu agen senior bahkan disebut bertugas mengawal langsung Presiden Barack Obama.

Seorang sumber lainnya dari kalangan penegak hukum AS, menuturkan kepada CNN, kedua agen Secret Service itu diperbolehkan pulang setelah sebelumnya ditangkap dan diminta menjalani tes kesadaran, yang biasa dilakukan terhadap orang yang mengemudi sambil mabuk.

"Pejabat Secret Service yang memantau keamanan kompleks Gedung Putih dan terutama presiden dan keluarganya merasa bahwa dua agen ini berada dalam pengaruh (alkohol)," tutur wartawan Washington Post, Carol D Leonnig yang pertama mengungkap insiden ini, dalam wawancara dengan CNN's Situation Room.

Secara terpisah, seorang pejabat Secret Service yang enggan disebut namanya menuturkan, kedua agen yang terlibat insiden itu telah ditugaskan ke bagian lain, yakni bagian tanpa pengawasan dan bukan operasional.

Seorang pejabat senior pemerintahan AS menyebut, pihak Gedung Putih termasuk Presiden Obama mengetahui insiden ini dengan jelas. Kasus ini masih diselidiki lebih lanjut oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS).

"Atas permintaan Direktur Secret Service Joe Clancy, Inspektur Jenderal kantor Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menyelidiki insiden ini. Kami tidak akan berkomentar banyak karena penyelidikan masih berlangsung," ucap pejabat yang enggan disebut namanya.

"Presiden mengetahui kasus ini dan mendukung keputusan Direktur Clancy untuk menyerahkan penyelidikan kasus ini kepada Inspektur Jenderal DHS," imbuh pejabat senior lainnya.


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads